Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memperkuat kolaborasi untuk menjalankan keberlanjutan program pembangunan rumah layak huni khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Salah satunya dengan menggadeng Pondok Pesantren.
Terbaru, BTN bersama dengan Nahdlatul Ulama Circle menggelar pelatihan BTN Santri Developer gelombang ketiga di Pondok Pesantren Edi Mancoro, Kabupaten Semarang. Program ini diharapkan bisa mendorong para alumni pondok pesantren bisa menjadi developer yang handal.
Bank BTN telah bekerjasama dengan Nahdlatul Ulama Circle mengadakan pelatihan BTN Santri Developer sejak 2020. Saat ini pelatihan BTN Santri Developer telah memiliki 1.116 orang lulusan.
Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, alumni pondok pesantren berpotensi menjadi pemain di sektor perumahan rakyat. Apalagi mengingat jumlah pondok pesantren di Indonesia mencapai 36.000.
“Tujuan BTN Santri Developer adalah guna memberikan edukasi mengenai dunia bisnis properti kepada para santriwan/santriwati alumni pondok pesantren binaan Nahdlatul Ulama," kata dia dalam keterangan resminya, Minggu (29/10).
Baca Juga: Pemerintah Beri Stimulus Pembebasan PPN Rumah di Bawah Rp 2 Miliar, Ini Kata BTN
BTN ingin merangkul peserta dari organisasi pemuda lintas agama yang diharapkan dapat mendorong lahirnya entrepreneur handal di bidang properti. Ke depannya, mereka diharapkan dapat menjalin kerja sama dengan Bank BTN, baik lending maupun funding.
Nixon mengungkapkan, alumni BTN Santri Developer saat ini telah membentuk Asosiasi Santri Developer Nusantara (ASANU) yang berdiri pada tanggal 8 Februari 2022. Adapun gebrakan pertama, beberapa alumni yang tergabung dalam ASANU tersebut, berhasil mengakuisisi sebuah perumahan di daerah Banjarnegara dan mengembangkan perumahan tersebut.
ASANU juga berencana untuk membuat beberapa project perumahan di daerah lain, seperti di Wonosobo, Kajen, Magelang Malang, serta Solo dan rencana untuk mengakuisisi beberapa project yang ada di Bank BTN dengan rata-rata luasan proyek sekitar 5 hektare (ha).
Selama 5 tahun terakhir, Bank BTN telah menyalurkan sebanyak 132.841 unit atau senilai Rp 21,91 triliun khusus sektor informal yang tersebar diberbagai pekerjaan, diantaranya penyaluran pembiayaan perumahan kepada marbot masjid istiqlal, tukang cukur garut, guru honorer di daerah Kendal dan sektor informal lainnya
“Sektor perumahan, terutama pada segmen perumahan sederhana memberikan dampak multiplier yang sangat besar kepada 185 sub-sektor pendukung perumahan dan turut berkontribusi dalam ekosistem pengembangan perumahan,” papar Nixon.
Selain itu, kata Nixon, sektor perumahan juga memiliki kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, menggunakan banyak produk lokal dan melibatkan banyak pihak sehingga diharapkan akan mampu mempercepat pertumbuah ekonomi nasional.
“Kontribusi sektor perumahan memang sangat tinggi karena sektor perumahan ini sangat padat modal, tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 500.000 pekerja untuk setiap 100.000 unit rumah yang dibangun dan menggunakan 90% bahan lokal,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News