Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) meningkatkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini guna memperkuat kapasitas keamanan sistem teknologi informasi (TI) dan pengembangan layanan digital banking perseroan.
Andi Nirwoto, Direktur Operasi, Teknologi Informasi dan Digital Banking BTN mengatakan, perseroan tahun ini mengalokasikan capex TI naik 18% dari tahun 2022.
"Mayoritas digunakan untuk peningkatan kapabilitas dan kapasitas e-channel, sistem pendukung untuk memperkuat transaksional di segmen korporasi yang berkaitan dengan dengan ekosistem perumahan, peningkatan kapabilitas untuk analisa dan pemanfaatan data, serta untuk memperkuat kapabilitas dalam area keamanan untuk menghadapi serangan siber." katanya pada Kontan.co.id, Jumat (6/1).
Tahun lalu, bank pelat merah ini mengalokasikan capex TI sebesar Rp 400 miliar. Dari anggaran tersebut, perseroan berhasil menyerap sebesar 95%.
Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance akan Terbitkan Sukuk Senilai Rp 1 Triliun
Guna mengantisipasi serangan siber, kata Andi, BTN telah memiliki dan mengimplementasikan 3 pilar yaitu people, proses dan teknologi.
Dari sisi people, BTN punya memiliki organisasi independen dalam pengamanan TI, yaitu Divisi IT Security, yang merupakan Chief Information Security Officer (CISO) bagi BTN dan diisi sumber daya manusia (SDM) TI yang telah memiliki sertifikasi internasional.
Selain itu, BTN telah menerapkan tiga lapis pertahanan dalam tata kelola keamanan siber, yaitu keamanan IT, manajemen resiko IT serta compliance dan audit IT
Di sisi proses, BTN selalu melakukan tinjauan terhadap keamanan informasi dan secara reguler dalam setiap inisiatif e-channel dan pengembangan kapabilitas TI. Uji keamanan TI yang dilakukan juga berstandar industri.
Baca Juga: Melihat Perkembangan Bisnis Bank-Bank di Bawah Kendali Investor Korea
"Sedangkan dari sisi teknologi, kami memanfaatkan solusi keamanan informasi berbasis teknologi terkini, misalnya endpoint protection anti-malware, IDS/IPS, security incident and event management, dan lain-lain. Lalu pengamanan data nasabah melalui enkripsi dan melindungi transaksi dengan multifactor autentikasi," kata Andi.
Dari anggaran capex tahun ini, BTN mengalokasikan sekitar 10% untuk meningkatkan ketahanan dan keamanan siber.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News