Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
Tahun lalu, kinerja BTN memang tercatat tak optimal. Laba bersih perseroan tercatat anjlok hingga 92,54% (yoy), dari Rp 2,80 triliun pada 2018 menjadi Rp 209,26 miliar akhir tahun lalu. Rasio kredit macet alias melonjak tinggi dari 2,81% pada 2018 menjadi 4,78% akhir tahun lalu.
Adapun Head of Corporate Communication Finarya Putri Dianita enggan mengafirmasi alpanya BTN dalam aksi setoran modal ke LinkAja. Meski demikian ia bilang pendanaan seri A yang diterima LinkAja saat ini memang sudah rampung.
Baca Juga: Bank Tabungan Negara (BBTN) serius benahi kualitas kredit, & siap tempur jalur hukum
“Pendanaan seri A kami baru saja selesai dan sekarang dalam posisi modal yang baik. Terkiat rencana pendanaan yang akan datang, kalaupun ada harusnya ada di level pemegang saham. Kami sendiri saat ini fokus menggunakan modal untuk pengembangan produk dan pasar,” katanya kepada Kontan.co.id.
Dari pengumuman rencana penyertaan modal yang diterbitkan induk utama Finarya yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), pendanaan Seri A sendiri dimulai sejak Juli 2019 hingga akhir Desember 2019 yang terbagi dari tiga tahap untuk menghimpun total modal Rp 1,65 triliun.
BTN tadinya dijadwalkan bakal melakukan penyertaan pada tahap kedua Oktober 2019 dengan target setoran modal di kisaran Rp 100 miliar hingga Rp 117 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News