Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Yudho Winarto
TAKALAR. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) menargetkan penyaluran kredit kelautan dan perikanan tahun ini bisa tumbuh 50% year on year (yoy).
Menurut Ongki Wanadjati Dana, Wakil Direktur Utama BTPN, pihaknya tahun lalu telah menyalurkan kredit kelautan dan perikanan sebesar Rp 99 miliar dengan jumlah 800 debitur. "Sebagian besar itu kita fokus di segmen usaha mikro maupun kecil," kata Ongki.
Tahun ini, Ongki berharap penyaluran kredit BTPN untuk sektor kelautan dan perikanan bisa bertambah menjadi Rp 150 miliar. Untuk itu, BTPN masih mengandalkan penyaluran untuk sektor budi daya perikanan maupun perikanan tangkap skala kecil. "Kami juga masuk ke wilayah industri pembuatan kapal bagi nelayan kecil," ujar Ongki.
Oleh sebab itu, BTPN belum berencana memasuki wilayah industri pengolahan seperti pabrik pendingin ikan (cold storage) maupun galangan kapal. "Sebab itu sudah masuk segmen usaha menengah dan atas," jelas Ongki.
Ongki menegaskan target tahun ini akan bisa tercapai. Sebab sebelum ada program JARING dari OJK, BTPN telah memiliki kebijakan bisa menyalurkan kredit mikro tanpa disertai agunan. "Sejak awal kita tidak mengharuskan debitur harus memiliki aset tetap seperti rumah sebagai agunan. Cash flow usaha dia sudah bisa jadi agunan," pungkas Ongki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News