Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Agar tidak kehilangan pasar kredit mikro, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) ikut berpartisipasi kredit usaha rakyat (KUR). Wakil Direktur Utama BTPN Ongy Wanadjati Dana mengaku telah memperoleh izin penyaluran KUR dari Kementerian Koordinator Perekonomian karena BTPN punya pengalaman di bisnis mikro.
Ongky bilang, BTPN memperoleh plafon KUR sebesar Rp 400 miliar dengan rincian Rp 200 miliar untuk KUR mikro dan Rp 200 miliar untuk KUR ritel. BTPN berharap pihaknya memperoleh tambahan plafon KUR dari pemerintah karena kebutuhan pasar yang besar terhadap pinjaman KUR dengan bunga murah.
Lanjutnya, kehadiran fasilitas KUR tidak akan menurunkan permintaan kredit mikro karena target pasar KUR berbeda dengan kredit mikro. Pasar KUR sangat besar dan luas. “Potensi KUR di seluruh Indonesia mencapai Rp 250 triliun-Rp 300 triliun,” kata Ongky, Kamis (31/3).
Bank-bank penyalur KUR memiliki peluang mengalirkan kredit rakyat ini dengan syarat orang yang menerima kredit menerima kredit produktif mendapatkan kesempatan menerima KUR. Saat ini, penerima KUR adalah masyarakat yang belum memperoleh pinjaman dari bank. “Bunga KUR yang sebesar 9% itu sangat menarik bagi debitur,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News