kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

BTPN mendapat berkah dari segmen kredit pasar


Rabu, 18 Juli 2012 / 10:53 WIB
BTPN mendapat berkah dari segmen kredit pasar
ILUSTRASI. Sejumlah prajurit Yonif 315/Garuda. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww.


Reporter: Roy Franedya |

JAKARTA. Tak salah bila perbankan berlomba-lomba menyalurkan kredit untuk segmen mass market. Selain penetrasinya masih rendah, juga menjanjikan imbal hasil yang menguntungkan.

Lihat saja Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) yang mengandalkan kredit segmen ini, pada semester pertama 2012, mencatat pertumbuhan laba 57,4% dibanding setahun sebelumnya menjadi Rp 921 miliar.

Pertumbuhan ini ditopang dua hal. Pertama, pertumbuhan kredit yang tinggi. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, BTPN menyalurkan kredit Rp 34,4 triliun. Angka ini tumbuh 28%, setara dengan rata-rata pertumbuhan kredit bank.

Kedua, rendahnya rasio kredit bermasalah. BTPN di akhir Juni berhasil menekan non-performing loan (NPL) dari 1% menjadi 0,7%. Alhasil, pendapatan bank kian gemuk lantaran dana yang disisihkan untuk pencadangan kredit bermasalah makin ramping.

Arief Harris Tandjung, Direktur Keuangan Bank BTPN menjelaskan, sebagian besar laba bersihnya berasal dari pendapatan bunga dibanding non-bunga (fee based).

Pasalnya, bank tidak banyak mengandalkan fasilitas transaksi ATM, transfer dana, ataupun transaksi Letter of Credit (L/C). "Pendapatan non-bunga kami sangat kecil," ujarnya, Selasa (17/7).

Tingginya penyaluran kredit mass market tak lepas dari suksesnya program Daya, yang menjangkau 948.269 penerima manfaat, lebih banyak 61% dibanding setahun lalu. Melalui program ini, nasabah tidak hanya mendapatkan pinjaman, tetapi tabungan dan asuransi.

Peningkatan kredit BTPN seiring dengan pertumbuhan dana simpanan. Dana Pihak Ketiga (DPK) di BTPN akhir Juni 2012 tumbuh 36% menjadi Rp 40 triliun. Simpanan ini sebanyak 80% adalah deposito.

Sedangkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 21,9%. BTPN bulan ini berencana menerbitkan obligasi maksimal Rp 1 triliun, yang merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan Rp 2,5 triliun yang izinnya didapatkan 2010. Obligasi diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pendanaan kredit jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×