kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bukopin incar NIM sekitar 4%


Senin, 30 Maret 2015 / 18:58 WIB
Bukopin incar NIM sekitar 4%
ILUSTRASI. Indeks harga saham gabungan diprediksi bisa naik hari ini, Analis MNC Sekuritas memberikan rekomendasi beberapa saham yang bisa dibeli.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Edy Can


JAKARTA. Bank Bukopin ingin memperoleh selisih bunga bersih lebih besar tahun ini. Targetnya tahun ini, Bukopin berharap bisa memperoleh nett interest margin (NIM ) sekitar 4%. Salah satu upaya Bukopin adalah memperbesar penyaluran kredit mikro yang memang memiliki tingkat marjin yang tinggi.

Di 2014, NIM Bukopin menciut menjadi 3,7% dari posisi akhir 2013 yang sebesar 3,82%. Akibatnya, laba bersih bank dengan sandi saham BBKP merosot 22,24% dari Rp 900 miliar menjadi 700 miliar.

Direktur Utama Bukopin Glen Glenardi mengaku akan berhati-hati menyalurkan kredit ini. "Terutama mikro dan tahun ini kami mulai masuk ke kredit pensiunan yang sifatnya mikro," ungkap Glen, Senin (30/3).

Glen yakin, Bukopin bisa menyalurkan kredit senilai Rp 4 triliun bagi pensiunan. Dengan jumlah itu, kredit mikro Bukopin bakal mencapai Rp 9,5 triliun di tahun ini.

Rencana Bukopin ini tak gampang. Pasalnya, saat ini sudah ada dua bank pemain kredit pensiunan seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). "Nanti kami akan menempatkan sekitar 400 meeting poin untuk kredit pensiunan. Ditambah dengan rencana kami untuk ikut program branchless banking yang juga mengicar nasabah pensiunan," tutur Glen.

Di 2014, segmen mikro di Bank Bukopin masuk dalam bisnis ritel yang memberi porsi sebesar 62,36% dari total kredit. Tahun ini, Bukopin mengincar pertumbuhan kredit pada kisaran 15%-17%, atau sesuai dengan arahan regulator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×