kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bukopin Syariah targetkan gadai emas Rp 15 miliar


Rabu, 26 Maret 2014 / 15:04 WIB
Bukopin Syariah targetkan gadai emas Rp 15 miliar
ILUSTRASI. Piala Dunia 2022.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bank Syariah Bukopin (BSB) agaknya sedikit terlambat memanfaatkan momentum bisnis penyaluran pembiayaan beragun emas (gadai emas). Buktinya, anak usaha PT Bank Bukopin Tbk itu baru memulai gadai emas di tahun ini ketika regulator membanjiri aktivitas usaha ini dengan berbagai aturan.

Sebut saja, aturan mengenai plafon maksimal pembiayaan sebesar Rp 250 juta dari yang sebelumnya tidak dibatasi. Kemudian, aturan mengenai perpanjangan maksimal gadai emas sebanyak dua kali, sementara aturan main ini tidak mengikat di kompetitornya, yakni PT Pegadaian (Persero). Ditambah lagi, aturan finance to value (FTV) 80% dari nilai emas.

Riyanto, Direktur Utama BSB mengakui hal tersebut. Menurut dia, pihaknya sulit bersaing dalam bisnis gadai emas dengan Pegadaian yang notabene lebih longgar dalam ketentuan yang mengikat di bank syariah. “Tak heran, peminat gadai emas di bank syariah relatif sepi,” ujarnya, Rabu (26/3).

Kendati demikian, ia mengklaim, tidak akan patah arang. Meski bukan sebagai bisnis inti perseroan, pihaknya berencana untuk mengembangkan bisnis gadai emas. Saat ini, BSB baru memiliki satu gerai gadai emas di Jakarta. BSB akan membuka beberapa gerai lagi di Jakarta, hingga ke luar Jakarta.

Hingga saat ini, outstanding gadai emas BSB masih mini. Sejak diluncurkan awal tahun, penyaluran pembiayaannya masih kurang dari Rp 5 miliar. “Kami menargetkan bisa menyalurkan sekitar Rp 10 miliar – Rp 15 miliar di tahun pertama ini,” pungkasnya. Itu belum termasuk pembiayaan emas berakad murabahah alias jual beli loh ya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×