Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Pemerintah akan mempercepat pendirian 65 kluster pangan berbasis koperasi yang beranggotakan petani di seluruh Indonesia. Koperasi kemudian mendirikan Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) pangan berbentuk perseroan terbatas (PT) untuk menampung dan memasarkan produk petani. Masing-masing kluster memiliki skala ekonomi 5.000 ha lahan.
Koperasi ini membutuhkan pembiayaan sebab akan ada ongkos kerja yang akan dipinjamkan kepada petani. Pembiayaan ini, akan segera dicarikan solusinya.
“Contohnya BUMR Pangan di Sukabumi yang mendapatkan pinjaman kepada petani untuk ongkos kerja sebesar Rp 13.400 dari dana kemitraan PT Pertamina,” kata Menteri Koperasi dan UKM, AANG Puspayoga kepada KONTAN pada Jumat (8/9).
Konsep kluster pangan yang akan difasilitasi oleh pemerintah ini menduplikasi BUMR Pangan di Sukabumi yang sudah berhasil lebih dulu.
BUMR Pangan didirikan oleh Koperasi Ar Rohmah yang juga diketuai Luwarso. Menurut Luwarso ide membangun BUMR Pangan untuk menjamin kualitas produksi dan pemasaran produksi petani yang merupakan anggota Koperasi Ar Rohmah.
Luwarso mengatakan dengan adaya BUMR Pangan dibangun Rice Mill, dengan demikian penjualan gabah petani terjamin harganya. “Saat ini kami membeli BUMR pangan membeli gabah dari petani Rp 4.000 per kg, diatas HET pemerintah,” kata Luwarso.
Produksi BUMR Pangan Sukabumi saat ini mencapai 1,5 ton per jam dengan luas lahan pertanian 1.000 ha. Menurut Luwarso, kluster pangan nantinya tidak hanya memproduksi beras tapi tujuh komoditas utama pertanian, yakni beras, jagung, kedelai, bawang merah, tebu, hortikulutura, peternakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News