Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bunga deposito yang mekar menggugah selera investasi PT Taspen (Persero). Perusahaan asuransi sosial yang melayani pensiunan aparatur negara tersebut mendadak menumpuk dana di keranjang deposito dari cuma 8% di awal tahun menjadi sebanyak 30% sampai saat ini.
Iman Firmansyah, Direktur Investasi Taspen mengatakan, pihaknya menambah alokasi dana investasi di deposito sejak kuartal kedua tahun ini. Hal ini dikarenakan galaunya instrumen obligasi dan saham. Di sisi lain, pengembangan dana dari keranjang deposito terus membengkak.
“Jadi, karena deposito sedang kinclong, sementara kami parkir dana investasi sebanyak 30% disini. Ini lebih besar dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang hanya berkisar 12% - 13%. Ya, sembari menunggu obligasi dan saham membaik lah,” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (26/9).
Penempatan dana investasi di deposito sebanyak 30% berasal dari penjualan saham dan obligasi yang dilepas perseroan, termasuk dana dari premi atau iuran baru yang diperoleh perseroan. Komposisi ini akan dipertahankan perseroan sesuai kondisi pasar.
Diharapkan, strategi investasi ini akan menopang target imbal hasil perseroan sebesar 10,2% sampai akhir tahun, sesuai RKAP. “Jika kondisi pasarnya baik dan bunga deposito tetap kinclong, syukur syukur kami bisa mengantongi imbal hasil 10,4% - 10,5% sampai akhir tahun nanti. Sehingga, target dana investasi sebesar Rp 120 triliun tercapai,” terang Iman.
Sekadar informasi, sampai Agustus 2014, Taspen tercatat mengantongi dana investasi sebesar Rp 114 triliun. Dana itu berasal dari dana program pensiun dan tunjangan hari tua dan premi atau iuran baru. Adapun, perseroan menargetkan meraup laba sebesar Rp 3,9 triliun atau bertumbuh 200% ketimbang akhir tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News