Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Bank Indonesia akan memperketat bisnis kartu kredit dengan memangkas bunga kartu kredit dari 2,95% menjadi 2,25% pada Juli 2017. Meski begitu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengaku tidak terlalu khawatir dengan rencana penurunan bunga kartu kredit tersebut.
Pasalnya, bank berlogo 46 ini melihat sisi positif dari penurunan bunga tersebut yakni meningkatnya pengguna kartu kredit.
Meski begitu, General Manager Divisi Bisnis Kartu Kredit BNI, Corina Leyla Karnalies mengatakan, penurunan suku bunga tersebut dipastikan akan mempengaruhi pendapatan bunga di sisi bank penerbit kartu kredit.
"Dalam hal ini bank penerbit kartu kredit dituntut untuk dapat mengoptimalkan pendapatan lain seperti dari sisi fee based income serta melakukan efisiensi yang dapat menekan biaya," katanya, Rabu (26/4).
BNI tetap optimistis target pertumbuhan kartu kredit sebesar 10,5% pada tahun ini dapat terealisasi.
Sebagai informasi, hingga kuartal I-2017, bisnis kartu kredit masih menjadi penyumbang kredit terbesar yakni mencapai Rp 10,91 triliun atau tumbuh sebesar 9,8% secara tahunan atau year on year (yoy). Bisnis kartu kredit menyumbang sebanyak 16,6% dari total kredit konsumer BNI pada tiga bulan pertama 2017 yang mencapai Rp 65,61 triliun.
Dari sisi jumlah kartu kredit, tercatat di triwulan I 2017, jumlah kartu kredit yang diterbitkan bank berkode emiten BBNI ini mencapai 1,74 juta, atau tumbuh 3,8% secara tahunan. Sementara, kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kartu kredit BNI terjaga di level 2,6% per akhir Maret 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News