kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bunga turun, simpanan deposito tumbuh melambat


Kamis, 26 April 2018 / 06:16 WIB
Bunga turun, simpanan deposito tumbuh melambat
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Yoliawan H | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tumpukan simpanan nasabah deposito tak lagi jumbo. Pada kuartal pertama tahun ini, sejumlah bank melaporkan pertumbuhan deposito hanya satu digit bahkan tumbuh di bawah pasar. Pasalnya, bank kian mengejar pertumbuhan dana murah dari tabungan dan giro.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat, deposito hanya tumbuh 2,15% menjadi Rp 132,51 triliun per kuartal I-2018 dibandingkan posisi Rp 129,72 triliun di kuartal I-2017. Sedangkan dana murah tumbuh 9% menjadi Rp 451,06 triliun di kuartal pertama.

Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra mengatakan, tren pelambatan penghimpunan deposito karena BCA telah memangkas bunga dana pada semester II tahun lalu. "Ini sejalan dengan upaya menurunkan biaya pendanaan," ujar Jan Hendra kepada KONTAN, Rabu (25/4).

Bank berkode saham BBCA ini telah menurunkan suku bunga deposito sebanyak 200 basis poin(bps). Bunga deposito cenderung masih akan stabil di tahun 2018 ini karena pergerakan bunga deposito tergantung pasar dan likuiditas bank.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga membukukan pelambatan pertumbuhan deposito. Tercermin dari deposito BNI yang hanya naik 0,5% menjadi Rp 185,44 triliun di kuartal I-2018, dibandingkan sebesar Rp 184,58 triliun per kuartal I-2017

Direktur Ritel BNI Tambok Parulian Setyawati Simanjuntak menjelaskan, pertumbuhan deposito yang stagnan dipengaruhi oleh strategi BNI yang fokus pada penghimpunan dana murah atau current account and saving account (CASA).

Saat ini, komposisi CASA menguasai sumber dana pihak ketiga (DPK). Bank berlogo 46 ini mencatat porsi dana murah sebesar 62,4% terhadap total dana senilai Rp 492,90 triliun di kuartal I 2018.

Ke depan, BNI akan fokus pada penghimpunan dana murah. Langkah ini untuk mendorong penurunan suku bunga kredit. Agar tetap menjaga margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) maka perlu diimbangi dengan peningkatan CASA.

"Kami proyeksikan deposito masih tumbuh, namun tidak setinggi pertumbuhan dana murah," kata Tambok. Secara keseluruhan, BNI memproyeksikan pertumbuhan DPK sekitar 13%-15% di tahun 2018.

Sedangkan, PT Bank Mayapada International Tbk mencatat deposito tumbuh 9,20% atau menjadi Rp 54,92 triliun di kuartal pertama. Presiden Direktur Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengatakan, pihaknya menahan laju deposito karena menyesuaikan perlambatan permintaan kredit. Bank ini menargetkan deposito tumbuh 17%–19% di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×