Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berencana memperkuat pendanaan di tahun 2020 sebagai amunisi untuk menggenjot ekspansi kredit.
Direktur Keuangan BTN Nixon Napitupulu menjelaskan, pendanaan tersebut terbagi menjadi dua tahap dan skema yang bakal ditempuh yakni sekuritisasi.
Baca Juga: Bank Tabungan Negara (BBTN) serius benahi kualitas kredit, & siap tempur jalur hukum
Adapun pendanaan yang diincar mencapai Rp 4 triliun dari aksi korporasi ini. "Kemarin sudah pendanaan junior global bond Rp 4,2 triliun, nanti akan ada lagi sekuritisasi sebesar Rp 2 triliun masing-masing di semester I dan II," katanya saat ditemui di Kantor KONTAN, Selasa (3/3).
Namun, dalam pendanaan sekuritisasi di semester II 2020, bank bersandi bursa BBTN ini ingin menjajal opsi pendanaan baru yakni sekuritisasi ritel. "Kita sedang mencari manajer investasi yang punya investor ritel. Karena investor wholesale, sekarang juga terbatas," katanya.
Baca Juga: Penurunan bunga kredit sudah dimulai, segmen mana yang turun lebih dulu?
Direktur Utama BTN Pahala Mansury menambahkan, sekuritisasi ritel ini sebenarnya telah dicanangkan oleh BTN sejak lama.
Hanya saja, salah satu kendala terbesar dalam realisasinya tak lain kurang populernya jenis investasi ini di mata investor ritel.
Baca Juga: Meski laba merosot tajam, Bank Tabungan Negara (BBTN) tetap niat tebar dividen
"Pendanaan ini penting, karena kalau kita ingin perbaiki NPL tapi pembaginya (kredit) tidak jalan juga tetap tinggi rasionya," terang Pahala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News