Reporter: Christine Novita Nababan |
JAKARTA. PT Chartis Insurance Indonesia dan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia boleh berbeda dalam mengelola bisnis asuransi. Chartis bergerak di lini usaha umum, Manulife di asuransi jiwa. Namun keduanya sama-sama tengah menggenjot kontribusi unit syariah mereka.
Chartis baru merambah bisnis asuransi syariah di awal 2011. Meskipun baru seumur jagung, Chartis langsung mematok kontribusi premi unit usaha syariah setara dengan kontribusi syariah terhadap total premi industri asuransi. "Paling tidak bisa mencapai 3%," kata Direktur Pemasaran Chartis Indonesia Sonny Lambey, kemarin.
Sebagai permulaan, Chartis telah memiliki dua produk syariah, yakni asuransi kecelakaan diri dan asuransi perjalanan. Ke depan, manajemen Chartis akan mengembangkan produk-produk baru. "Ini masih rahasia," ujarnya.
Manajemen Chartis akan memasarkan kedua produk itu melalui dua jalur, yakni keagenan dan agen biro perjalanan (travel agent).
Chartis Indonesia juga akan memasarkan produk syariahnya melalui web base online. "Tujuannya agar akses masyarakat luas lebih terbuka untuk mendapatkan perlindungan produk-produk asuransi perusahaan," papar Sonny.
Lain cerita dengan Manulife Indonesia. Perusahaan asuransi jiwa ini sudah lebih dahulu memulai unit syariahnya, yakni sejak Juni 2009. Di paro kedua 2009 itu, unit syariah Mandiri menyumbang premi sebesar Rp 3 miliar. Kemudian naik 421% hingga akhir tahun 2010. Hitung punya hitung, pencapaian itu berkontribusi 2% terhadap total premi Manulife di sepanjang tahun lalu.
Padahal, sampai saat ini Manulife baru memiliki satu produk. Produk tersebut adalah produk asuransi berbalut investasi atawa unitlink. Hanya saja, produk ini terdiri dari dua pilihan pembayaran premi, yakni tunggal dan berkala (regular). "Meski hanya satu produk, tapi laris manis, hingga Februari 2011, sudah berkontribusi hingga 4% dari total premi," kata Presiden Direktur Manulife Indonesia Alan Merten.
Secara keseluruhan, lini bisnis syariah Manulife Indonesia sudah membukukan aset Rp 830 miliar. Jumlah ini termasuk usaha asuransi pada individu, kelompok, dan mutual fund berbasis syariah.
Sayangnya, Merten enggan menyebut lebih rinci kenaikan kontribusi unit syariah terhadap total bisnis Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sampai akhir tahun. "Yang pasti, jumlahnya akan meningkat, karena kami akan meluncurkan produk unitlink syariah yang baru dalam waktu dekat ini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News