kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

CIMB Niaga Auto Finance Bukukan Laba Bersih Rp 159,4 Miliar Hingga Mei 2024


Kamis, 06 Juni 2024 / 14:44 WIB
CIMB Niaga Auto Finance Bukukan Laba Bersih Rp 159,4 Miliar Hingga Mei 2024
ILUSTRASI. CIMB Niaga Auto Finance membukukan laba bersih unaudited sebesar Rp 159,4 miliar sampai dengan Mei 2024.(KONTAN/Baihaki)


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) kembali mencatatkan kinerja yang cemerlang hingga lima bulan pertama tahun ini. 

Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman menyampaikan bahwa anak usaha Bank CIMB Niaga ini telah membukukan laba bersih unaudited sebesar Rp 159,4 miliar sampai dengan Mei 2024.

"Laba bersih unaudited tumbuh sebesar 1,8% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 156,5 miliar," katanya kepada KONTAN, Rabu (5/6). 

Ristiawan menambahkan, pertumbuhan ini didorong oleh aset kelolaan CNAF yang terus meningkat menjadi Rp 11,9 triliun atau tumbuh sebesar 23,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 9,7 triliun.

Baca Juga: Sejumlah Multifinance Berencana Menambah Jaringan Kantor Fisik Tahun Ini

Selain itu terkait beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), tercatat rasionya sebesar 72,4%. Angka ini masih di bawah rasio BOPO industri multifinance yang dicatat oleh OJK sebesar 78,43%.

Adapun dalam upaya menekan biaya operasional, CNAF menerapkan sejumlah strategi yakni meningkatkan produktivitas dan penyederhanaan proses layanan dengan cara memanfaatkan digitalisasi. Selain itu meminimalisasi biaya cost of fund dengan berfokus pada sumber pendanaan murah.

"Implementasikan inisiatif smart spending dan penggunaan aplikasi digital agar engurangi kertas dan waktu proses kerja untuk biaya operasional," ungkap Ristiawan. 

Dengan demikian ia berharap CNAF mampu menurunkan rasio BOPO di bawah 70% pada akhir tahun 2024. Kemudian hal itu juga berdampak pada kenaikan laba, dimana CNAF optimis mencetak laba bersih sebesar Rp 398 miliar atau tumbuh sebesar 5% dari tahun 2023 yang sebesar Rp 378 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×