Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto
“Kami melanjutkan proses restrukturisasi untuk menurunkan kredit bermasalah,” katanya. Bank yang berpusat di Malaysia mencatat kenaikan NPL terjadi pada segmen kredit korporasi yang bergerak di komoditas, serta segmen kredit rotel. Kedepan, perusahaan akan mengurangi aliran kredit ke komoditas yang masih tinggi risiko.
Target masih rendah
Ekonomi yang masih lesu tentu akan memicu kredit bermasalah oleh karena itu dua bank asal negeri jiran ini tak membidik target kredit tinggi. Wan menyampaikan, pihaknya hanya membidik pertumbuhan kredit satu digit karena permintaan kredit belum ada perbaikan. “CIMB Niaga hanya menargetkan pertumbuhan kredir 8%-9%,” ucap Wan.
Taswin menuturkan, Maybank Indonesia memprediksi pertumbuhan kredit masih akan sejalan dengan target yaitu 9%-11% di tahun 2016 ini. Segmen kredit yang masih akan menjadi prioritas adalah kredit UKM, kredit komersial dan kredit korporasi. Biasanya pencairan kredit akan terjadi cukup besar di kuartal III dan kuartal IV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













