kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.378   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.504   -11,44   -0,15%
  • KOMPAS100 1.056   -4,21   -0,40%
  • LQ45 790   -6,62   -0,83%
  • ISSI 254   0,41   0,16%
  • IDX30 411   -3,85   -0,93%
  • IDXHIDIV20 469   -4,76   -1,00%
  • IDX80 119   -0,61   -0,51%
  • IDXV30 123   -0,93   -0,75%
  • IDXQ30 131   -1,44   -1,08%

CIMB Niaga Finance (CNAF) Sebut Insiden Lapangan Ikut Pengaruhi Rasio NPF


Rabu, 06 Agustus 2025 / 14:35 WIB
CIMB Niaga Finance (CNAF) Sebut Insiden Lapangan Ikut Pengaruhi Rasio NPF
ILUSTRASI. President Director PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mengungkapkan maraknya intervensi oknum organisasi masyarakat (ormas) dalam proses eksekusi kendaraan bermasalah menjadi tantangan tambahan dalam menjaga kualitas pembiayaan.

Saat ditanya mengenai insiden terhadap pegawai BOT Finance 16/7/2025 lalu, Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman mengatakan pihaknya menyayangkan insiden penyekapan ini terjadi. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

Ia membeberkan sistem CNAF dalam menarik kendaraan bermasalah dilakukan dengan meminimalkan risiko kekerasan dalam proses penagihan dengan mengedepankan pendekatan persuasif dan keterbukaan terhadap nasabah. 

Baca Juga: Laba Bersih CIMB Niaga Finance (CNAF) Naik 27,6% pada Semester I-2025

“Perusahaan senantiasa mengimbau agar debitur yang menghadapi kesulitan keuangan datang langsung ke cabang untuk mencari solusi, bukan menghindari komunikasi ataupun melibatkan pihak ketiga,” ujarnya kepada Kontan, (5/8/2025).

Ia menyebut, eksekusi penarikan kendaraan pada dasarnya dilakukan oleh tim internal CNAF. Namun apabila tidak memungkinkan, perusahaan dapat menggunakan jasa pihak ketiga, tetap dalam koridor hukum dan SOP perusahaan, serta mengutamakan pendampingan dari pihak berwenang bila dibutuhkan.

Ristiawan juga mengakui bahwa maraknya insiden seperti ini ikut berdampak terhadap rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF). 

Baca Juga: CNAF Beberkan Tantangan dalam Penyaluran Pembiayaan ke Sektor Produktif

“Selain tantangan ekonomi dan daya beli yang menurun, maraknya intervensi oleh oknum ormas yang membela debitur tanpa itikad baik menjadi tantangan tambahan. Ini sudah pasti sangat berpengaruh pada NPF,” ujarnya.

Meski begitu, Ia mengungkapkan bahwa CNAF mencatat rasio NPF per Juni 2025 berada di level 1,48%, masih lebih baik dibanding rata-rata industri yang sebesar 2,57% per Mei 2025.

Baca Juga: GIIAS Ikut Dongkrak Kinerja, Pembiayaan Baru CNAF Tembus Rp5,95 Triliun per Juli 2025

Selanjutnya: Media Asing Soroti Angka Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal 2 2025 Versi BPS

Menarik Dibaca: Inilah Buah Paling Sehat Menurut Para Ahli yang Bisa Anda Konsumsi, Apakah Itu?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×