Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan pertumbuhan signifikan terkait piutang pembiayaan.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan total piutang pembiayaan perusahaan per Januari 2025 sebesar Rp 10,6 triliun.
"Nilai itu tumbuh 33%, jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 7,99 triliun," ungkapnya kepada Kontan, Senin (10/2).
Ristiawan menerangkan pertumbuhan tersebut disebabkan oleh meningkatnya penyaluran pembiayaan di CNAF. Dia bilang CNAF akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang sehat.
CIMBaca Juga: CIMB Niaga Auto Finance Targetkan Pembiayaan Kendaraan Bekas Rp 6 Triliun pada 2025
Sementara itu, CNAF menargetkan piutang pembiayaan pada tahun ini tumbuh single digit. Ristiawan mengatakan target piutang pembiayaan pada 2025 sebesar Rp 8,12 triliun.
"Target itu tumbuh 9%, jika dibandingkan dengan target pada 2024 yang sebesar Rp 7,42 triliun," ujarnya.
Ristiawan menyampaikan diversifikasi produk menjadi salah satu peluang yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan mendorong pertumbuhan kinerja.
Oleh karena itu, pada 2025, CNAF akan melakukan diversifikasi produk pembiayaan emas sebagai salah satu inovasi untuk mempertahankan kinerja bisnis tetap tumbuh positif dan berkelanjutan.
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan atau multifinance mencapai Rp 530,46 triliun per Desember 2024. Nilai itu tumbuh sebesar 6,82% secara Year on Year (YoY).
Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance Tak Tambah Cabang di 2025, Ini Strategi Bisnis yang Dilakukan
Jika ditelaah berdasarkan data OJK, pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan terbilang melambat dibandingkan pencapaian pertumbuhan per November 2024 yang sebesar 7,27% YoY dengan nilai Rp 501,37 triliun.
Sementara itu, profil risiko perusahaan pembiayaan masih terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) net tercatat sebesar 0,75% dan NPF gross sebesar 2,70% per Desember 2024.
Baik NPF net dan gross perusahaan pembiayaan tercatat membaik, jika dibandingkan pencapaian per November 2024 yang masing-masing sebesar 0,81% dan 2,71%.
Selanjutnya: Pyridam Farma (PYFA) Fokus Kembangkan Consumer Health dan Kecantikan pada 2025
Menarik Dibaca: Finansial Gen Z Rentan Masalah Keuangan, Ini Solusi Meningkatkan Literasi!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News