Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank CIMB Niaga dan MasterCard Indonesia mempromosikan Kartu Kredit CIMB Niaga Syariah Gold MasterCard. Produk ini diyakini mendapat sambutan baik mengingat potensi pasar untuk produk berbasis syariah masih besar.
Bambang Karsono Adi, Head of Cards and Merchant Business Bank CIMB Niaga dalam Talkshow bertajuk Halal Travel Talk Show with CIMB Niaga Syariah Gold MasterCard di Jakarta hari ini mengatakan, sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar kedua di dunia, potensi pasar untuk produk berbasis syariah sangatlah besar.
“Terlebih dengan bertambahnya jumlah masyarakat kelas menengah atas," kata Bambang di Jakarta, Senin (16/5).
Bambang menjelaskan Kartu Kredit CIMB Niaga Syariah Gold MasterCard tidak hanya digunakan untuk transaksi keperluan perjalanan haji dan umrah, namun perjalanan wisata maupun destinasi ke mana pun yang mengusung konsep halal. "Baik itu dari segi akomodasi, transportasi, makanan, dan minuman serta hiburan," ujarnya bernada promosi.
Ada 3 fitur unggulan dari Kartu Kredit CIMB Niaga Syariah Gold MasterCard, yaitu solusi finansial yang 100% berlandaskan prinsip syariah, bebas iuran tahunan kartu seumur hidup, serta nilai tukar yang sangat kompetitif untuk transaksi dalam mata uang asing.
"Kami juga menawarkan sejumlah fitur yang membuat halal travel menjadi menarik seperti program diskon di berbagai merchant serta 0% cicilan untuk paket umrah dan halal travel di berbagai perjalanan" jelasnya.
Bagi MasterCard Indonesia, kerjasama dalam penerbitan kartu kredit syariah di Indonesia merupakan bagian dari peran aktif MasterCard dalam mendukung sistem pembayaran syariah. "Sehingga kami menjalin kemitraan dengan bank-bank syariah di Indonesia," kata Irni Palar, Country Manager MasterCard Indonesia dalam kesempatan yang sama.
Irni menegaskan bahwa menurut Indeks Perjalanan Muslim Global MasterCard-CrescentRating 2015 diumumkan Maret 2015 lalu, sepanjang 2014, segmen travel/perjalanan umat muslim ini bernilai transaksi sebesar US$ 145 miliar dengan 108 juta wisatawan muslim. "Jumlah ini akan meningkat menjadi US$ 200 miliar dengan 150 juta wisatawan pada 2020," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News