Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) terus menggenjot bisnis bancassurance. Hingga akhir September 2012, bisnis ini berhasil mencatat kenaikan fee based income dan jumlah polis baru asuransi jiwa. Rinciannya masing-masing sebesar 43% dan 20%, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Akhiz Nasution, Head of Insurance Business CIMB Niaga mengungkapkan, saat ini terus terjadi peningkatan kerja sama antara industri asuransi jiwa dengan sektor perbankan dalam memasarkan produk asuransi (bancassurance).
Dari opini yang berkembang saat ini, lanjut Akhiz, bisnis bancassurance cenderung lebih stabil. Selain itu, bancassurance mempunyai keuntungan yaitu layanan one stop service yang memungkinkan nasabah memperoleh pelayanan produk ataupun jasa perbankan dan asuransi di satu tempat di seluruh cabang bank.
“Hal itu yang menjadi faktor pendorong pesatnya bisnis bancasssurance saat ini, selain dukungan tren pasar yang cenderung positif, kesadaran akan pentingnya asuransi serta daya beli masyarakat yang relatif meningkat,” kata Akhiz.
Menurutnya, sebagai upaya memenuhi kebutuhan nasabah di tahun 2012, selain produk Regular Premium Unit Link, CIMB Niaga telah mengembangkan beragam produk bekerja sama dengan beberapa mitra asuransi. Antara lain, produk unit link, X-Tra Premier Investa, dan produk asuransi umum, X-Tra Shield, yang ditawarkan melalui jalur distribusi kantor cabang.
Selain itu, ada juga produk asuransi kesehatan X-Tra Care yang ditawarkan melalui jalur distribusi telemarketing, dan satu produk asuransi jiwa (termasuk kecelakaan) yang ditawarkan melalui jalur distribusi Personal Loan. Keanekaragaman produk bancassurance ini semakin melengkapi produk perbankan yang dimiliki CIMB Niaga.
Sebagai wujud komitmen CIMB Niaga untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap nasabah, tahun ini, CIMB Niaga juga telah memberikan training referral dan basic produk serta melakukan Internal Certification kepada 2.750 staff front liner di seluruh cabang CIMB Niaga.
“Adalah penting untuk memberikan edukasi bagaimana memberikan referral serta pengetahuan dasar mengenai produk asuransi kepada para staff front liner, agar mereka dapat memberikan pelayan terbaik kepada nasabah sesuai dengan komitmen bancassurance,” tutup Akhiz.
Mengutip data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) yang dipublikasikan pada 28 September 2012, menunjukkan kerja sama antara industri asuransi jiwa dengan sektor perbankan, berpengaruh pada besaran distribusi premi.
Di kuartal II-2012, dari total pendapatan premi sebesar Rp49,65 triliun, kontribusi bancassurance mencapai Rp20,1 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan kontribusi yang berasal dari premi agency yang mencapai Rp19,5 triliun. Sementara, sisanya berasal dari jalur telemarketing sebesar Rp1 triliun, dan jalur distribusi lainnya sebesar Rp9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News