kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CIMB Niaga genjot kredit retail & consumer goods


Rabu, 16 September 2015 / 13:00 WIB
CIMB Niaga genjot kredit retail & consumer goods


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Bank CIMB Niaga akan menggenjot kredit retail dan consumer goods untuk meningkatkan kinerja perseroan di semester dua ini. CIMB fokus menyalurkan kredit ke sektor ini karena potensinya masih besar untuk dikembangan dan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL)-nya relatif rendah.

Sebagai gambaran, pada semester pertama, kredit retail yang masuk ketegori kredit mikro, small, medium, entreprise (MSME) tercatat mencapai 20% atau Rp 35,94 triliun dari keseluruhan kredit perseroan. Sedangkan kontribusi kredit consumer goods pada semester pertama mencapai 28% atau Rp 51,25 triliun dari keseluruhan kredit perseroan.

Direktur Direktur Strategy and Finance CIMB Niaga, Wan Razly Abdullah mengatakan, pada semester dua ini perseroan menargetkan kredit bisa bertumbuh seiring dengan pertumbuhan industri perbankan.

Sebagai gambaran, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan secara rata-rata pertumbuhan kredit perbankan pada semester dua ini ada diangka 12% sampai 13%. “Seiring dengan peningkatan kredit diharapkan dana pihak ketiga (DPK) juga bisa bertumbuh di atas pertumbuhan kredit,” ujar Wan kepada KONTAN, di Jakarta, Rabu (16/9).

Seperti diketahui pada semester pertama, kredit CIMB Niaga tumbuh 9,8% year on year (yoy) berbanding dengan pertumbuhan DPK yang mencapai 12,2% yoy. Wan mengatakan, CIMB akan terus meningkatkan pertumbuhan kredit dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Terkait peningkatkan DPK, Wan mengatakan, CIMB berusaha meningkatkan market share di porsi dana murah (CASA) untuk meringankan beban bunga. Untuk merealisasikan hal ini, perseroan akan memperkokoh inisiatif dalam digital banking kedepannya.

Seperti diketahui, kinerja CIMB Niaga pada semester pertama 2015 masih kurang optimal. Hal ini bisa dilihat dari laba bersih perseroan yang mengalami penurunan 91% menjadi Rp 176 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh biaya provisi yang meningkat 391,3% menjadi Rp 2,7 triliun. Sementara interest expense tercatat naik 12,4% dan biaya operasi naik sebesar 8,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×