Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi andalan perbankan di tengah pandemi Covid-19. Selain adanya berbagai sentimen dari pemerintah, tren bunga rendah membuat permintaan KPR meningkat.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) misalnya, mencatatkan pertumbuhan bisnis hingga 8% year on year (yoy) per Oktober 2021. Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan memprediksi, hingga akhir tahun masih akan tumbuh dalam persentase yang sama.
“Kami tetap optimis untuk 2022 tetap akan tumbuh. Kami harapkan bisa naik 9% hingga 10% yoy. Kami harapkan kondisi pandemi Covdi-19 membaik terus sehingga tidak ada PPKM ketat lagi,” jelasnya kepada Kontan.co.id pada Selasa (7/12)
Ia menyatakan selain bunga acuan Bank Indonesia (BI), bunga KPR akan dipengaruhi oleh biaya dana atau cost of fund perbankan sebagai sumber likuiditas.
Baca Juga: Ditopang bisnis KPR, Kredit BTN tumbuh 6,06% yoy per Oktober 2021
“Kami harap bunga KPR bisa stabil rendah seperti saat ini. Tergantung dari pergerakan cost of fund dan BI rate juga. Namun saat ini merupakan era bunga rendah,” paparnya.
Lani mengaku, bunga KPR CIMB Niaga telah turun sekitar 250 basis poin (bps) dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Bahkan, saat ini, CIMB Niaga tengah memberikan promosi akhir tahun dengan bunga KPR 2,2% fix dalam satu tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News