kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -50.000   -2,09%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

CIMB Niaga siapkan NCD Rp 1 triliun


Rabu, 09 Desember 2015 / 13:37 WIB
CIMB Niaga siapkan NCD Rp 1 triliun


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Rencana Bank CIMB Niaga untuk fokus mengembangkan kredit konsumer dan usaha kecil dan menengah (UKM) bakal didukung sumber dana baru. Bank asal Malaysia, memilih Negotiable Certificate of Deposit (NCD) dengan kisaran nilai Rp 1 triliun.

Wan Razly Abdullah, Direktur Keuangan dan Strategi CIMB Niaga mengatakan, rencana penerbitan NCD telah berjalan dan diharapkan dapat meluncur pada pertengahan bulan ini. "Kami sedang proses. Mungkin tanggal 15 Desember nanti kami bisa rilis," ujar Razly, Senin (7/12).

Dalam pelaksanaan penerbitan NCD, Razly bilang, Bank CIMB Niaga dibantu oleh tiga perusahaan sekuritas. Tiga sekuritas tersebut antara lain BCA Securities, Mandiri Sekuritas, dan CIMB Securities.

Razly juga menambahkan, NCD ini menjadi yang pertama kali bagi CIMB Niaga untuk mendukung pendanaan jangka pendek hingga menengah. "Baru kali ini kami terbitkan NCD. Nanti jangka waktunya kami ambil tengah-tengah antara enam bulan sampai 18 bulan," imbuhnya.

Di sisi lain, James Rompas, Wakil Direktur Utama CIMB Niaga menuturkan, likuiditas CIMB Niaga terbilang cukup dan jangan hanya dilihat dari sisi loan to deposit ratio (LDR) saja. Per September, LDR CIMB Niaga ada pada level 92% atau turun dari posisi yang sama tahun lalu 94,53%.

James mengatakan, likuiditas suatu bank juga bisa dilihat dari dana shareholders yang tercatat pada pos ekuitas. "Ekuitas kami sudah Rp 28 triliun," tutur James. Tidak hanya itu, James juga mengungkapkan, CIMB Niaga punya pegangan high quality bond untuk buffer additional liquidity yang bernilai Rp 26,7 triliun.

Tahun depan, meski tidak menyebut secara detail target-target pertumbuhan kredit, Razly menyampaikan, pihaknya masih mematok kredit di bawah industri. "Kami tetap konservatif. Karena ekonomi masih slowdown. Jadi, kami pasang kredit di bawah 10%," ucap Razly.

Hingga September lalu, kredit CIMB Niaga hanya naik 7,2% dari Rp 166,84 triliun menjadi Rp 178,89 triliun. Hingga periode itu, kredit korporasi masih mendominasi dengan porsi 32% atau Rp 56,2 triliun, disusul konsumer 28% atau Rp 51,4 triliun, UMKM 20% atau Rp 35,26 triliun dan komersial 20% atau Rp 36 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×