Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank CIMB Niaga menyiapkan dana pencadangan (provisi) sebesar Rp 200 miliar - Rp 300 miliar per kuartal untuk menjaga tingkat kredit bermasalah alias non performing loan (NPL). Semakin tinggi NPL, semakin tinggi pula provisi yang disiapkan, dan begitu sebaliknya.
Wan Razly Abdullah, Direktur Keuangan CIMB Niaga, mencontohkan pada kuartal I lalu, provisi yang disiapkan hanya Rp 200 miliar. "Pada kuartal I lalu, NPL kami berada di posisi 2,5%. Jadi provisi tidak begitu besar," terang Razly, Kamis (22/5).
Hingga Maret lalu, NPL CIMB tercatat naik jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dalam tiga bulan tahun 2013, NPL CIMB berada pada level 2,41%.
Di tahun ini, Razly berharap, CIMB bisa tetap menjaga NPL pada tingkat yang sama. "Namun lebih baik lagi jika level NPL kami terus turun," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News