Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Hingga paruh pertama tahun 2017 Citibank Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp 1,35 triliun. Jumlah tersebut naik 12% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 1,21 triliun.
Adapun, kenaikan laba bersih Citibank didukung oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 12% menjadi Rp 2,23 triliun pada akhir semester I 2017.
Kinerja yang positif ini berkontribusi pada meningkatnya rasio Return on Asset (ROA) menjadi 4,78% dari sebelumnya 4,34% dan Return on Equity (ROE) menjadi 16,79% dari sebelumnya 15,84%.
Chief Executive Officer Citibank Indonesia Batara Sianturi mengatakan pertumbuhan juga ditopang oleh kinerja positif di dua segmen perseroan yakni konsumer dan institutional banking.
"Kinerja positif Citibank menghasilkan pertumbuhan total aset sebesar 6% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 3%. Giro dan tabungan berkontribusi 72% dari keseluruhan DPK per 30 Juni 2017," ujarnya dalam paparan kinerja di Jakarta, Senin (14/8).
Lebih lanjut, dari sisi kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan tejaga di level 29,25% atau naik dari 27,25%.
Sementara dari sisi kualitas kredit, non performing loan (NPL) gross perseroan masih terjaga di level 2,26% dan 0,78% secara net. Rasio tersebut lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 2,83% dan 0,80%.
Sampai dengan akhir tahun, Batara menyebut pihaknya akan menjaga rasio NPL di bawah 3%. Kendati pertumbuhan kredit cenderung tipis sebesar 2,6% secara year to date (ytd), Citibank mematok pertumbuhan kredit hingga 7% secara yoy pada akhir 2017.
Salah satu segmen yang akan didorong antara lain segmen konsumer. Salah satunya melalui produk kartu kredit perseroan.
"Loan to Funding Ratio (LFR) Citibank ada di 77,54% meningkat di bawah tahun lalu sekitar 81,82% sehingga kami cukup ruang untuk ekspansi kredit di semester II," paparnya.
Sekadar informasi saja, merujuk pada laporan keuangan kuartal II 2017 Citibank Indonesia mencatat penurunan kredit sebesar 2,86% secara yoy menjadi Rp 40,92 triliun.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) tetap mengalami kenaikan meski hanya tumbuh 3,22% yoy menjadi Rp 50,56 triliun.
Kantor cabang bank asing asal Amerika Serikat ini membukukan kenaikan aset per semester I 2017 sebesar Rp 76,69 triliun. Jumlah tersebut naik 5,79% dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 72,49 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News