kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.616   9,00   0,05%
  • IDX 8.067   -160,68   -1,95%
  • KOMPAS100 1.104   -18,58   -1,66%
  • LQ45 772   -16,13   -2,05%
  • ISSI 289   -5,28   -1,79%
  • IDX30 403   -8,81   -2,14%
  • IDXHIDIV20 455   -7,63   -1,65%
  • IDX80 122   -2,25   -1,82%
  • IDXV30 131   -1,45   -1,10%
  • IDXQ30 127   -1,92   -1,49%

CNAF & Adira Finance Catat Pertumbuhan Positif untuk Sektor Pembiayaan Produktif


Selasa, 14 Oktober 2025 / 18:50 WIB
CNAF & Adira Finance Catat Pertumbuhan Positif untuk Sektor Pembiayaan Produktif
ILUSTRASI. Pertumbuhan Multifinance: Pelayanan nasabah di Kantor CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) di Tangerang Selatan, Senin (13/1/2025). Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memprediksi piutang pembiayaan industri multifinance hanya tumbuh 7%-8% pada 2025 hal ini dikarenakan karena pelemahan daya beli hingga opsen pajak kendaraan bermotor. KONTAN/Baihaki/13/1/2025


Reporter: Albar Maulana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut penyaluran pembiayaan multifinance ke sektor produktif menunjukkan kinerja positif. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatat pertumbuhan porsi pembiayaan produktif masing-masing 13% dan 19%.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman menyampaikan dalam konferensi pers RDK OJK pada Kamis (9/10/2025), bahwa per Agustus 2025, tercatat penyaluran pembiayaan ke sektor produktif mencapai Rp 246,35 triliun. Nilai ini meningkat 5,15% secara year on year (YoY) atau setara 46,24% dari total pembiayaan multifinance.

Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman menyampaikan bahwa hingga September 2025 CNAF mencatat pertumbuhan penyaluran pembiayaan produktif (UMKM) sebesar 6%, naik menjadi Rp 919 miliar dari Rp 865 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Baca Juga: Pasar Lesu, Adira Proyeksikan Pertumbuhan Pembiayaan Baru Low Single Digit pada 2025

"Porsi pembiayaan produktif (UMKM) di CNAF pun turut meningkat stabil dari 12% per September 2024 menjadi 13% di tahun ini," ujarnya, Selasa (14/10/2025).

Ia menambahkan, salah satu upaya CNAF dalam menjaga kesehatan portofolio perusahaan dan memitigasi risiko kredit macet adalah dengan memperkuat proses analisis terhadap calon nasabah. Salah satu di antaranya adalah dengan menambahkan proses verifikasi melalui pihak ketiga untuk memastikan genuinity dan ability calon nasabah.

"Hal ini sejalan dengan prinsip kehati-hatian dan prudential perusahaan dalam menjaga kesehatan portofolio dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Ristiawan.

Sementara itu, ia menyampaikan bahwa berdasarkan data CNAF, rasio Non-Performing Financing (NPF) segmen produktif tercatat sebesar 1,48% per Septemer 2025, lebih baik jika dibandingkan dengan NPF segmen konsumtif yang berada di rasio 1,66%.

Baca Juga: Pembiayaan Multifinance ke Sektor Produktif Capai Rp 246,35 Triliun per Agustus 2025

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) juga mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan produktif. Direktur Keuangan Adira Finance, Sylvanus Gani, menyampaikan hingga September 2025 total penyaluran pembiayaan modal kerja Adira Finance tercatat meningkat menjadi Rp 1,4 triliun. Sedangkan penyaluran pembiayaan investasi tercatat sebesar Rp 3,7 triliun.

"Porsi pembiayaan modal kerja dan Investasi tercatat sekitar 19% dari total penyaluran pembiayaan baru perusahaan," ujar Gani, Selasa (14/10/2025).

Ia menambahkan, Adira Finance terus menjaga rasio NPF dengan menyalurkan pembiayaan yang tersegmentasi sesuai risk appetite perusahaan dan memastikan proses collection dilakukan secara efektif untuk mengurangi potensi kredit macet.

Adapun rasio NPF Adira Finance hingga September 2025 tercatat stabil di level 2,1%. Gani menyebut angka ini masih dalam batas internal yang ditetapkan perusahaan dan di bawah rata-rata industri.

Baca Juga: CNAF Salurkan Pembiayaan Baru Rp 6,66 Triliun per Agustus 2025

Selanjutnya: Uni Eropa Denda Gucci, Chloe dan Loewe Sebesar US$ 182 Juta, Ini Penyebabnya

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (15/10) Hujan Sangat lebat, di Provinsi Mana Saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×