kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Commonwealth Bank Andalkan Digitalisasi untuk Memacu Bisnis Wealth Management di 2022


Selasa, 08 Februari 2022 / 12:05 WIB
Commonwealth Bank Andalkan Digitalisasi untuk Memacu Bisnis Wealth Management di 2022
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Commonwealth Bank di Jakarta


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Commonwealth Bank berupaya memacu bisnis wealth management saat terjadinya pemulihan ekonomi pada 2022. 

Chief of Retail & SME Business Commonwealth Bank Ivan Jaya menyatakan, pihaknya menyiapkan strategi dalam menyasar nasabah tajir. Pertama, mengembangkan kapabilitas digital melalui aplikasi CommBank SmartWealth. 
Sehingga, kini nasabah dapat bertransaksi di mana saja untuk produk reksa dana serta obligasi pemerintah di pasar perdana dan pasar sekunder yang merupakan fitur terbaru aplikasi ini.

"Pengembangan saluran transaksi secara digital merupakan rencana bank untuk dapat mencapai lebih banyak target nasabah dan menjangkau investor pemula yang tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir," ujar Ivan kepada Kontan.co.id, Selasa (8/2).

Strategi kedua, Commonwealth Bank menawarkan produk investasi yang sesuai profil risiko nasabah dan terdiversifikasi ke dalam beberapa kelas aset. 

Baca Juga: BSI Targetkan Dana Kelolaan Wealth Management Tumbuh 18% Pada Tahun 2022

Diversifikasi dalam produk investasi juga dapat dilakukan mulai dari pasar di Indonesia maupun ke negara maju lainnya seperti Amerika Serikat, Asia Pasifik, dan Greater China. 

"Di tahun 2022, Bank Commonwealth melihat pertumbuhan ekonomi yang lebih baik akan mendorong bisnis Wealth Management berdasarkan beberapa katalis seperti jumlah vaksinasi yang terus bertambah serta sudah dimulainya program vaksinasi dosis ketiga (booster) diperkirakan akan mempercepat pemulihan ekonomi," jelasnya. 

Selain itu harga komoditas andalan Indonesia seperti CPO dan batubara yang diperkirakan masih akan di level tinggi pada 2022. Sehingga akan membuat neraca perdagangan Indonesia dapat bertahan surplus pada tahun ini dan membantu pemulihan dan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.

"Dengan lahirnya sektor teknologi di bursa saham Indonesia pada tahun lalu dan diperkirakan semakin banyak emiten teknologi pada tahun ini, akan membuat bobot Indonesia dalam indeks saham internasional bertambah dan akan memicu aliran dana asing ke bursa Indonesia," paparnya.   

Baca Juga: Wow, Dana Kelolaan Bisnis Wealth Management BCA Melonjak 50% di Tahun Lalu

Ia menyebut produk investasi yang merupakan salah satu produk utama dari bisnis Wealth Management seperti reksadana atau obligasi akan diuntungkan dengan tema economy recovery story Indonesia di  2022.

"Pada 2021 adalah tahun yang cukup menantang untuk kita semua. Bank Commonwealth mencatat pertumbuhan positif pada Asset Under Management hampir mencapai 6%-8% di akhir 2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×