kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.968.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.296   -38,00   -0,23%
  • IDX 7.118   -48,47   -0,68%
  • KOMPAS100 1.035   -9,01   -0,86%
  • LQ45 795   -6,82   -0,85%
  • ISSI 230   -1,51   -0,65%
  • IDX30 414   -1,63   -0,39%
  • IDXHIDIV20 485   -0,53   -0,11%
  • IDX80 116   -0,98   -0,84%
  • IDXV30 119   0,20   0,16%
  • IDXQ30 133   -0,23   -0,17%

CORE Indonesia Sebut 67% Pengguna Pindar Gunakan Pinjaman untuk Usaha


Senin, 16 Juni 2025 / 22:40 WIB
CORE Indonesia Sebut 67% Pengguna Pindar Gunakan Pinjaman untuk Usaha
ILUSTRASI. Seminar dampak dan keberlanjutan industri fintech p2p lending oleh CORE Indonesia.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pinjaman Daring (pindar) atau fintech peer-to-peer (P2P) lending terbukti memberikan dampak ekonomi positif bagi pelaku usaha mikro dan kecil. Berdasarkan riset dari Center of Reform Economics (CORE) Indonesia, menunjukkan mayoritas pengguna P2P lending memanfaatkan pinjaman untuk kegiatan produktif, dan sebagian besar merasakan peningkatan pendapatan setelahnya.

Peneliti Senior CORE Indonesia, Etika Karyani, menjelaskan bahwa 67% responden dalam survei nasional yang dilaksanakan oleh CORE Indonesia mengaku menggunakan dana pinjaman dari P2P lending untuk membiayai usaha. 

“Kalau kita gali lagi berdasarkan klasifikasi kebutuhan tadi 50% untuk usaha, 32% untuk kebutuhan sehari-hari dan sisanya adalah kebutuhan tersier, seperti hiburan dan hobi itu berada pada proporsi terkecil dari total pengeluaran,” ujar Etika dalam acara Seminar Nasional Dampak Sosial-Ekonomi dan Keberlanjutan Fintech Lending di Jakarta, Jumat (13/6).

Baca Juga: Pinjaman Daring Capai Rp 77,02 Triliun Per Desember 2024, Didominasi Gen Z dan Gen Y

Etika menambahkan bahwa manfaat ekonomi dari pembiayaan digital ini terasa cukup nyata. Lebih dari 50% responden menyatakan mengalami kenaikan pendapatan setelah menggunakan pindar. Khususnya mereka yang menggunakan dana tersebut untuk keperluan usaha.

Disisi lain, bagi psikologis peminjam, pinjaman yang menggunakan dananya untuk  usaha ini cenderung mengalami tingkat stres yang lebih ringan terutama dikaitkan dengan melakukan pembayaran cicilan. Tak hanya itu, hasil riset juga menemukan bahwa kelompok yang menggunakan pinjaman untuk usaha produktif lebih sedikit mengalami konflik atau gangguan dalam hubungan dengan keluarga dan teman. 

Baca Juga: Pada 2025 Ini, Pemain Baru Pinjaman Daring Diproyeksi Semakin Banyak

Sebaliknya, peminjam yang menggunakan dana untuk konsumsi harian, hiburan, atau kebutuhan lain yang tidak menghasilkan pemasukan cenderung lebih terbebani dalam mengelola cicilan.

Sementara itu, kelompok borrower juga menyebut bahwa kebutuhan sehari-hari menjadi lebih mudah dipenuhi sejak mengakses pindar. Hal ini menunjukkan bahwa P2P lending tidak hanya mendukung produktivitas, tetapi juga memberikan ruang bagi perbaikan kualitas hidup.

Selanjutnya: Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, Harga Minyak Dunia Terancam Tembus US$130 per Barel

Menarik Dibaca: Suka Minum Susu? Ini 5 Efek Terlalu Banyak Minum Susu yang Wajib Anda Tahu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×