kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Daftar Bank Yang Bakal Lakukan Buyback Saat Tren Koreksi Harga Saham


Senin, 03 Maret 2025 / 15:32 WIB
Daftar Bank Yang Bakal Lakukan Buyback Saat Tren Koreksi Harga Saham
ILUSTRASI. pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/19/07/2023. Di saat tren koreksi harga saham masih membayangi industri perbankan, beberapa bank mulai menyiapkan langkah untuk mendongkrak harga saham.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat tren koreksi harga saham masih membayangi industri perbankan, beberapa bank mulai menyiapkan langkah strategis untuk mendongkrak harga saham. Salah satu langkah yang kompak dilakukan oleh beberapa bank adalah aksi pembelian kembali saham atau kerap dikenal sebagai buyback.

Jika melihat catatan KONTAN sejak awal tahun ini, setidaknya sudah ada lima bank yang mengeluarkan prospektus untuk melakukan buyback. Lima bank tersebut antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).

Selain itu, ada juga bank yang membuka peluang untuk melakukan buyback namun belum secara resmi mengumumkan rencana tersebut. Bank tersebut adalah PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) yang berencana menaikkan dana yang disiapkan untuk melakukan buyback.

BRI

Baca Juga: Aset Kustodian BCA Tembus Rp 430 Triliun pada 2024, Tumbuh 21% YoY

BRI tercatat sebagai bank yang menyiapkan dana paling besar untuk melakukan buyback dengan nilai mencapai Rp 3 triliun. Rencana buyback tersebut akan dimintakan persetujuan dalam RUPS yang diagendakan pada 24 Maret 2025.

Belum lama ini, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan alasan aksi korporasi itu dilakukan karena adanya koreksi terhadap harga saham BBRI dalam beberapa waktu terakhir. Walau demikian, Sunarso mengaku ada sejumlah alasan lain dalam melakukan aksi korporasi ini.

"Ya pasti itu memang terkait dengan bagaimana kita menjaga harga saham kita. Tapi kemudian harus sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Artinya kita pasti menjaga harga saham, dan kemudian untuk memberikan motivasi kepada pekerja supaya lebih giat, lebih profesional, dan menjaga corporate governance yang baik," kata Sunarso saat Paparan Kinerja Perseroan, Rabu (12/2).

BNI

Bank berlogo 46 ini telah menyiapkan dana untuk melakukan buyback senilai Rp 1,5 triliun. Menariknya, BNI awalnya hanya menyiapkan dana untuk buyback senilai Rp 905 miliar, namun beberapa pekan berselang alokasi tersebut bertambah.

Sama halnya dengan Sunarso, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar pun mengungkapkan bahwa aksi korporasi tersebut memang salah satunya merespon kinerja harga BBNI yang terus merosot. Harapannya, rencana buyback bisa membuat investor semakin percaya dengan BBNI.

“Iya salah satu tujuannya untuk meningkatkan kepercayaan investor,” ujar Royke kepada KONTAN belum lama ini.

Bank Mandiri

Bank Mandiri tak mau kalah dah menyusul BNI dan BRI yang sebelumnya berencana melakukan buyback saham lebih dahulu. Bank berlogo pita emas ini menyiapkan dana senilai Rp 1,17 triliun untuk buyback saham. Rencana tersebut akan dimintakan persetujuan pada RUPS yang diselenggarakan 25 Maret 2025 mendatang.

Manajemen BMRI menyebutkan, tujuan buyback saham ini untuk memperkuat keyakinan terhadap nilai jangka panjang dan prospek yang dimiliki perusahaan. 

“Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan antara kondisi pasar dan fundamental perseroan, serta menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan dalam usaha perseroan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan,” tulis manajemen BMRI dalam keterbukaan informasi.

OCBC

PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) berencana melakukan pembelian kembali saham atau buyback saham dengan nilai mencapai Rp 800 juta. Dalam prospektusnya, OCBC Indonesia mengumumkan berencana buyback saham maksimum 390.000 unit atau 0,002% dari total saham beredar. Nilai transaksi dari aksi korporasi itu mencapai Rp 800 juta, termasuk komisi broker dan biaya terkait.

Manajemen NISP mengatakan, tujuan dari buyback ini adalah untuk pemberian remunerasi yang bersifat variabel atas kinerja tahun 2024 kepada manajemen dan karyawan OCBC Indonesia untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 45/POJK.03/2015.

CIMB Niaga

PT Bank CIMB Niaga Tbk berencana melakukan pembelian kembali saham atau kerap dikenal buyback dengan tujuan yang sama dengan OCBC. Di mana, dana yang disiapkan untuk melakukan aksi korporasi tersebut senilai Rp 450 juta.

Berdasarkan prospektus perusahaan yang diterbitkan Kamis (27/2), biaya tersebut akan digunakan untuk membeli kembali saham dengan jumlah maksimum 202.000 saham. Adapun, saham BNGA yang beredar di masyarakat sebanyak 1,88 juta saham.

“Dirasakan perlu untuk membuat program remunerasi yang bersifat variabel dalam bentuk saham kepada manajemen perseroan yang termasuk material risk taker,” tulis manajemen dalam prospektus tersebut.

Bank Raya

Bank milik BRI Group ini sejatinya tak mengumumkan rencana untuk melakukan buyback. Hanya saja, ketika bertemu dengan KONTAN, Direktur Keuangan Bank Raya Rustati Suri Pertiwi membuka peluang menambah porsi buyback saham.

Adapun, Bank Raya masih memiliki kuota sekitar Rp 13 miliar dari dana buyback yang disetujui dalam RUPSLB tahun lalu senilai Rp 20 miliar. “Nanti kita bertahap bisa lebih dari Rp 20 miliar, kalau bisa nanti tunggu RUPS,” ujar Tiwi, Kamis (27/2).

Baca Juga: BSI Perluas Layanan Payroll dengan Menggandeng Sucofindo

Selanjutnya: Prospek Cerah Japfa Comfeed (JPFA) Usai Cetak Kinerja Apik di Tahun 2024

Menarik Dibaca: Promo 3.3 The Body Shop, Parfum-Body Wash Diskon 50% sampai 6 Maret 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×