kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Dana kelolaan Aberdeen capai Rp 1,5 triliun


Kamis, 27 Agustus 2015 / 14:29 WIB
Dana kelolaan Aberdeen capai Rp 1,5 triliun


Reporter: Dina Farisah | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. PT Aberdeen Asset Management siap unjuk gigi. Perusahaan hasil akuisisi PT NISP Asset Management ini telah mengantongi dana kelolaan Rp 1,5 triliun.

Sigit Pratama Wiryadi, Presiden Direktur PT Aberdeen Asset Management menjelaskan, pasca resmi mengakuisisi PT NISP Asset Management pada akhir tahun lalu, bisnis Aberdeen murni pada manajer investasi.

Saat ini, Aberdeen mewarisi enam produk reksadana besutan PT NISP Asset Management. Keenam reksadana tersebut membukukan total dana kelolaan Rp 1,5 triliun.

"Penyumbang dana kelolaan terbesar saat ini masih berasal dari reksadana pendapatan tetap. Porsinya sekitar 70% sampai 80% dari total dana kelolaan," terang Sigit, Kamis (27/8).

Dari enam reksadana yang dimiliki Aberdeen, sudah sangat bervariasi.

Aberdeen mempunyai satu produk reksadana saham bernama Aberdeen Indonesia Equity Fund.

Manajer investasi yang berkantor pusat di London ini juga memiliki satu reksadana campuran bertajuk Aberdeen Indonesia Balanced Growth Fund.

Adapula tiga reksadana pendaptan tetap, yaitu Aberdeen Indonesia Bond Fund, Aberdeen Indonesia USD Bond Fund dan Aberdeen Indonesia Government Bond Fund.

Satu lagi merupakan reksadana pasar uang bernama Aberdeen Indonesia Money Market Fund.

Meski saat ini komposisi dana kelolaan reksadana pasar uang lebih mendominasi dibanding reksadana lainnya, ke depannya Aberdeen ingin memperkuat produk reksadana saham.

"Kita ingin fokus pada produk yang sudah ada dan ingin lebih fokus pada reksadana saham," ungkap Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×