Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Supaya tak sengsara di hari tua, masyarakat banyak yang mengikuti program dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) yang diselenggarakan oleh bank dan perusahaan asuransi. Alhasil, dana kelolaan DPLK sejumlah bank pun meningkat.
Tengok saja DPLK Bank Jabar Banten (BJB) yang berhasil mengumpulkan dana kelolaan sebesar Rp 121,7 miliar pada paruh pertama tahun ini dengan imbal hasil investasi sebesar Rp 16,8 miliar.
Angka tersebut lebih tinggi 30% dari jumlah dana kelolaan pada semester pertama tahun lalu. Sampai akhir tahun, BJB mengincar target kelolaan DPLK mencapai Rp 136,87 miliar. "Kami optimistis target tahun ini bisa tercapai pada Agustus nanti," ujar Wahyu Rudiyat, Group Head DPLK BJB kepada KONTAN, belum lama ini.
Senasib dengan BJB, dana kelolaan DPLK Bank Muamalat juga naik 22,39% menjadi Rp 626,62 miliar per Juni 2014. Pada periode sama tahun lalu, jumlah DPLK yang dikelola oleh Bank Muamalat hanya Rp 114,63 miliar.
SS Setiawan, Pelaksana Tugas Pengurus DPLK Bank Muamalat menyebut, target dana kelolaan di tahun ini mencapai Rp 700 miliar. Walau demikian, di kalangan internal DPLK Muamalat masih mengharapkan dana kelolaan DPLK bisa mencapai Rp 725 miliar sampai akhir 2014.
Tak cuma dana kelolaan yang meningkat, imbal hasil investasi DPLK Bank Muamalat di semester pertama tahun ini ikutan naik menjadi 6,10% dari tahun lalu. Padahal, Muamalat hanya menargetkan imbal hasil investasi sebesar 3,5% per tahun.
Bank Muamalat memarkir dana kelolaan DPLK di sejumlah instrumen seperti deposito syariah, sukuk (obligasi syariah), reksadana syariah dan saham syariah. "Semuanya instrumen investasi syariah," tandas Setiawan.
Geber pasar institusi
Berbeda dengan nilai dana kelolaan, untuk jumlah peserta yang ikut program DPLK, Wahyu bilang, pihaknya tidak mematok target tertentu. Sepanjang Januari hingga Juni 2014, jumlah peserta DPLK BJB mencapai 31.832 orang. Peserta masih didominasi oleh individu yakni sebanyak 70%. Sisanya 30% peserta DPLK berasal dari institusi.
Melihat jumlah peserta institusi yang masih minim, Wahyu menambahkan, pihaknya akan gencar memasarkan produk DPLK kepada beberapa institusi pemerintah ataupun swasta. Beberapa institusi pemerintah dan negara yang disasar DPLK BJB adalah Radio Republik Indonesia (RRI) dan Palang Merah Indonesia (PMI). "Kebanyakan status tenaga perawat di rumahsakit negeri masih kontrak sehingga kami banyak ke RSUD," jelas Wahyu.
Sementara, Bank Muamalat memasang target peserta sebanyak 147.920 orang sampai tutup tahun ini. Per Juni 2014 lalu, jumlah peserta DPLK Bank Muamalat mencapai 133.368 orang.
Demi mencapai target, Setiawan mengatakan, di sisa tahun ini akan menggenjot penjualan melalui outlet-outlet Bank Muamalat baik untuk sektor korporasi ataupun ritel. "Lainnya, kami juga melakukan penjualan program pensiun untuk kompensasi pesangon (PPUKP) sejak awal 2014," kata Setiawan. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News