kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dana kelolaan Jamsostek bertambah 20%


Senin, 12 November 2012 / 11:20 WIB
Dana kelolaan Jamsostek bertambah 20%
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo memaparkan lanjutan kebijakan PPKM, Senin (23/8/2021).


Reporter: Mona Tobing |

JAKARTA. Dana kelolaan PT Jamsostek terus bertambah. Hingga akhir Oktober lalu, perusahaan pengelola kesehatan dan hari tua para tenaga kerja Indonesia ini mengelola dana sebesar Rp 130 triliun. Nilai ini meningkat 20% dibandingkan periode sama tahun 2011 lalu.

Tak hanya itu, perusahaan yang dipimpin Direktur Utama Elvyn G. Massassya ini berhasil melampaui target dana kelolaan tahun ini Rp 125,7 triliun. Makanya, Jamsostek percaya diri, dana kelolaan hingga akhir tahun nanti bisa mencapai Rp 132 triliun.

Menurut Elvyn, perolehan dana kelolaan  ini menunjukkan Jamsostek sukses mengubah pandangan masyarakat tentang pentingnya berinvestasi untuk hari tua. Jadi, Jamsostek bukan sekadar memenuhi tuntutan aturan.

Untuk mengubah pandangan masyarakat, Jamsostek harus membuktikan pencapaian hasil investasi yang bagus untuk dinikmati para pesertanya. Ada sekitar 11,3 juta peserta aktif Jamsostek saat ini. "Kami selalu menargetkan hasil investasi yang diperoleh lebih bagus dibanding perusahaan sekuritas," kata Elvyn kepada KONTAN pada akhir pekan lalu.

Demi menunjang perolehan investasi yang tepat dan memberi imbal hasil tinggi, Jamsostek mengelola investasi secara mandiri melalui fund manager miliknya. Elvyn menjelaskan, tiga divisi pendukung yaitu analisa, investasi, dan pasar modal, dibentuk sejak tahun 2008 untuk mendukung sistem Jamsostek.

Hasilnya cukup tokcer. Hingga Oktober lalu, hasil investasi Jamsostek mencapai Rp 10,4 triliun. Sedangtarget hasil investasi hingga akhir tahun 2012 sebesar Rp 12,2 triliun.

Isi keranjang investasi Jamsostek sampai Oktober ini paling besar di obligasi, yaitu 46% dari dana kelolaan. Sedangkan sebanyak 20% ditempatkan di deposito, saham 20%, properti 10%, dan di reksadana sebanyak 4%.

Bukan hanya menyodorkan hasil investasi, Jamsostek juga memberikan tambahan manfaat bagi peserta. Misalnya, pinjaman uang Kredit Perumahan Rakyat (KPR) sebesar Rp 50 juta. "Kami juga berikan fasilitas untuk medical chek up setahun sekali dan beasiswa kepada anak peserta," imbuh Elvyn.

Perusahaan ini berencana menambah 497 outlet kantor Jamsostek di tahun 2013. Akses dan kanal yang lebih banyak ini diharapkan mempermudah para pekerja menjangkau layanan Jamsostek setelah melebur jadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×