Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pinnacle Persada Investama (Pinnacle Investment) mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan atau assets under management (AUM) sebesar single digit atau di bawah 10% secara tahunan (YoY) hingga Oktober 2025. Di mana, total dana kelolaan Pinnacle Investment tercatat sebesar Rp 2,5 triliun.
CEO Pinnacle Investment Guntur Putra mengatakan, pertumbuhan AUM tahun ini terutama didorong oleh produk reksadana pendapatan tetap, campuran, dan pasar uang, serta kontrak pengelolaan dana (KPD) untuk investasi global atau offshore.
“Kami melihat adanya rotasi investor ke instrumen pendapatan tetap dan pasar uang di tengah volatilitas pasar saham global. Net inflows yang konsisten sepanjang kuartal ketiga juga membantu mendongkrak nilai aktiva bersih (NAB), selain efek mark-to-market dari penurunan yield SBN di beberapa tenor,” ujar Guntur kepada Kontan, Rabu (15/10/2025).
Baca Juga: Kinerja Reksadana Saham Tertinggal dari IHSG, Ini Penyebabnya
Menjelang kuartal IV-2025, Guntur bilang, dinamika eksternal seperti memanasnya tensi AS-China menjelang rencana tarif tambahan dapat memicu volatilitas regional dan menekan pasar saham domestik. Namun, potensi akselerasi pertumbuhan PDB Indonesia dan peluang “December rally” bisa menjadi katalis positif bagi pasar.
“Ekuitas bisa membaik secara taktis, namun kami memperkirakan segmen pendapatan tetap dan pasar uang tetap menjadi kontributor utama pertumbuhan AUM di kuartal keempat,” jelasnya.
Di sisi lain, Pinnacle Investment optimistis, dapat mencapai target pertumbuhan dana kelolaan dan imbal hasil (return) dua digit hingga akhir tahun 2025.
Hal tersebut, dengan asumsi arus masuk ke produk pendapatan tetap dan pasar uang berlanjut, serta tidak terjadi eskalasi besar dalam ketegangan geopolitik global.
Dalam menghadapi volatilitas, Pinnacle menerapkan strategi active duration dan seleksi kredit ketat untuk portofolio pendapatan tetap, dengan fokus pada likuiditas serta overweight terhadap SBN dan korporasi berperingkat investasi (investment grade).
Sementara di sisi saham, Pinnacle memilih portofolio defensif dengan likuiditas tinggi.
Selanjutnya: Cara UMKM Mendapat Bantuan Modal Usaha yang Mudah dan Simpel
Menarik Dibaca: Cara UMKM Mendapat Bantuan Modal Usaha yang Mudah dan Simpel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News