Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mencatat dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 409,5 triliun sepanjang 2013 lalu. Nilai ini tumbuh 10,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan, raihan dana murah atau current account saving account (CASA) BCA, yakni tabungan dan giro meningkat 8,6% sepanjang 2013. Total dana murah yang diraih bank dengan kode emiten BBCA ini naik sebesar Rp 25,6 triliun mencapai Rp 322,9 triliun per 31 Desember 2013.
Saldo CASA berkontribusi sebesar 78,9% terhadap total DPK BCA. Dana tabungan meningkat menjadi Rp 219,7 triliun. Nilai ini tumbuh 9,4% dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Sementara itu, giro sepanjang 2013 tumbuh 6,9% menjadi Rp 103,2 triliun. Sementara itu, dana mahal atau deposito BCA meningkat sebesar Rp 13,6 triliun atau setara dengan 18,6% menjadi Rp 86,6 triliun per 31 Desember 2013.
"Pertumbuhan dana deposito ini sejalan dengan kenaikan tingkat suku bunga deposito secara bertahap sejak Mei 2013 yang merupakan langkah proaktif BCA dalam menawarkan suku bunga deposito yang lebih atraktif di tengah ketatnya likuiditas sektor perbankan," ujar Jahja dalam paparan kinerja 2013 BCA di Jakarta, Rabu (5/3).
Lebih lanjut Jahja mengungkapkan, pada 2013, secondary reserves BCA tercatat sebesar Rp 56,8 triliun. Jahja menyebutkan, pihaknya yakin bahwa aset perbankan akan terus tumbuh pada tahun 2014 ini meski dengan tingkat yang lebih moderat dibandingkan 2013 lalu.
"Kami optimis bahwa ketika perekonomian kembali mendapatkan momentum yang lebih tinggi, BCA akan berada pada posisi yang kuat untuk memperoleh berbagai peluang bisnis," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News