Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Dana mahal alias deposito yang parkir di kantong-kantong PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk masih tebal. Walhasil, biaya dana membengkak dan pencapaian net interest margin/NIM pada kuartal ketiga tahun ini masih jauh dari target perseroan yang sebesar 6,5%.
Berdasarkan keterangan resmi perseroan, sampai 30 September 2015, NIM yang dibukukan BJB berada pada level 6%. Persis seperti posisi kuartal sebelumnya. Namun, turun cukup signifikan dibandingkan dengan kuartal pertama tahun ini yang berkisar 6,8%.
“Iya, memang, NIM masih sedikit dibawah target, karena kami masih memiliki cukup banyak dana mahal. Namun, kami sudah melakukan strategi untuk mengurangi biaya dana dengan menurunkan bunga simpanan dari 9,75% ke 8,75%, hanya saja belum kelihatannya hasilnya di kuartal ketiga ini,” imbuh Ahmad Irfan, Direktur Utama BJB, Kamis (29/10).
Kendati demikian, ia melanjutkan, pihaknya optimistis NIM akan membaik, tercermin dari pertumbuhan jumlah tabungan perseroan sebesar 23,4% dari Rp 23,886 triliun pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi sebesar Rp 29,467 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Secara keseluruhan, dana pihak ketiga (DPK) perseroan mencapai Rp 77,041 triliun atau tumbuh 25,4% ketimbang kuartal ketiga tahun lalu, yakni Rp 61,451 triliun. Rasio dana murah sendiri mendominasi sebanyak 51,5%, meski secara porsi mengalami penurunan 2,9% dari posisi sebelumnya 54,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News