Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) berhasil mencatatkan total aset neto sebesar Rp 9,95 triliun pada semester I 2023, tumbuh 8,99% secara tahunan (YoY) dari semester I 2022 yang sebesar Rp 9,13 triliun.
Direktur Utama PT Dana Pensiun Bank Mandiri Ali Farmadi menyampaikan, selain total aset neto yang meningkat, jumlah investasi DPBM juga naik sebesar 9,05% YoY menjadi Rp 9,92 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Penopang utama pertumbuhan aset tersebut terutama berasal dari perolehan Hasil Usaha Bersih dan Iuran Pensiun yang jauh lebih besar dari Pembayaran Manfaat Pensiun Peserta sampai dengan Juni 2023,” katanya, Senin (31/7).
Baca Juga: Sektor Dana Pensiun Tunjukkan Kinerja Gemilang Hingga Semester I 2023
Sedangkan untuk portofolio investasi DPBM, didominasi berturut-turut oleh surat berharga nasional (SBN) sebesar Rp 4,02 triliun atau mencapai 40,5% dari total investasi.
“Obligasi Korporasi sebesar Rp 3,27 triliun atau sekitar 32,95% dari total investasi dan Deposito Berjangka sebesar Rp 704,27 miliar atau sekitar 7,09%,” ungkapnya.
Ali menyebutkan, jumlah peserta DPBM hingga Juni 2023 mencapai 36.861 orang, turun 21 orang dari jumlah peserta pada akhir Desember 2022 yang sejumlah 36.882 orang.
“Target sampai akhir tahun 2023 kami perkirakan akan memperoleh Hasil Usaha Bersih sekitar Rp 628 miliar atau return on investment (ROI) termasuk delta SPI (selisih penilaian investasi) minimal sebesar 6,56%,” sebutnya.
Dia bilang, untuk mencapai target tersebut DPBM telah menyiapkan sejumlah strategi yang akan dijalankan pada semester II 2023 ini.
“Antara lain memprioritaskan investasi pada Obligasi Korporasi dengan target yield pembelian lebih dari 6% dan meningkatkan aktifitas transaksi jual beli dari instrument Reksadana ETF, Saham dan SBN,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News