kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.090.000   -8.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.568   35,00   0,21%
  • IDX 8.003   -5,04   -0,06%
  • KOMPAS100 1.116   0,30   0,03%
  • LQ45 810   1,06   0,13%
  • ISSI 276   0,24   0,09%
  • IDX30 422   0,85   0,20%
  • IDXHIDIV20 483   0,75   0,16%
  • IDX80 123   0,13   0,11%
  • IDXV30 132   -0,01   -0,01%
  • IDXQ30 134   0,06   0,04%

Dana Pihak Ketiga Bank Mandiri Tumbuh 10,7% Jadi Rp 1.828 Triliun per Juni 2025


Jumat, 19 September 2025 / 10:18 WIB
Dana Pihak Ketiga Bank Mandiri Tumbuh 10,7% Jadi Rp 1.828 Triliun per Juni 2025
ILUSTRASI. Teller menghitung uang di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (25/8/2025). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh solid.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh solid.

Hingga akhir Juni 2025, total DPK konsolidasi mencapai Rp 1.828 triliun, meningkat 10,7% secara tahunan (yoy) dan berhasil tumbuh di atas rata-rata industri. 

Pertumbuhan DPK tersebut didorong oleh peningkatan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) yang mencapai 78,4%, memperkuat likuiditas dan efisiensi biaya dana.

Baca Juga: Kredit Hilirisasi Mineral Bank Mandiri Tembus Rp 35,75 Triliun per Juni 2025

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini mengatakan bahwa Bank secara konsisten akan terus melanjutkan strategi pertumbuhan yang berbasis ekosistem dan digitalisasi.

"Fokus utama kami adalah meningkatkan CASA berbasis transaksional baik di segmen wholesale maupun retail untuk menjaga biaya dana tetap efisien. Strategi ini kami lakukan agar Bank Mandiri tetap menjadi main transactional bank bagi nasabah,” kata Novita dalam paparan publik ekspose BMRI, Jumat (19/9/2025).

 

Merujuk dalam laporan keuangan, per Juni 2025 total himpunan dana murah Tabungan dan Giro Bank Mandiri secara konsolidasi masih mendominasi, yakni sejumlah Rp 1.353,6 triliun. Adapun deposito dicatat sejumlah Rp 474,8 triliun.

Baca Juga: Ini Alasan DPK Perbankan Tembus Rp 8.991 Triliun per Juni 2026

Lebih lanjut Novita menjelaskan bahwa kondisi likuiditas Bank Mandiri saat ini dalam posisi yang stabil. Hal ini tecermin dari tingkat LDR (loan to deposit ratio) yang berada di kisaran 90%.

"Ini menunjukkan bahwa kondisi likuiditas kita, kondisi likuiditas Bank Mandiri berada dalam kondisi yang stabil. Dan ini didukung oleh fundamental pendanaan yang solid dan juga disiplin dalam kita menentukan struktur likuiditas," lanjutnya.

Untuk diketahui Bank Mandiri mencatatkan kinerja laba bersih menurun pada semester I - 2025. Laba bersih dicatat sebesar Rp 24,5 triliun per Juni 2025. Ada pun nilai ini turun 7,7% secara tahunan YoY. 

Baca Juga: Kredit Investasi Bank Mandiri Tumbuh Sebesar 25,4% per Maret 2025

Namun Bank Mandiri secara konsolidasi berhasil membukukan total aset senilai Rp 2.514,68 triliun, naik 11,4% year on year (yoy) pada kuartal II 2025.

Ada pun pendapatan bunga BMRI sepanjang semester I 2025 tercatat naik 12,9% menjadi Rp 81,87 triliun. Namun, beban bunga naik lebih tinggi mencapai 37% menjadi Rp 23,14 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih hanya naik 6,7% menjadi Rp 53,38 triliun. 

Selanjutnya: AS Veto Resolusi DK PBB soal Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Menarik Dibaca: Jangan Berlebihan! Ini Efek Samping Terlalu Banyak Makan Buah Jeruk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×