kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Ini Alasan DPK Perbankan Tembus Rp 8.991 Triliun per Juni 2026


Rabu, 23 Juli 2025 / 05:10 WIB
Ini Alasan DPK Perbankan Tembus Rp 8.991 Triliun per Juni 2026
ILUSTRASI. Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan mencapai Rp 8.991 triliun per Juni 2025, atau tumbuh 6,6% secara tahunan (YoY).


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah likuiditas ketat yang kerap dikeluhkan oleh bankir, Dana Pihak Ketiga (DPK) secara mengejutkan tumbuh melesat. Di mana, per Juni 2025, pertumbuhan DPK tumbuh hingga 6,6% secara tahunan (YoY).

Sebagai perbandingan, pada bulan sebelumnya, DPK tumbuh hanya sekitar 3,8% YoY. Secara nilai, DPK perbankan kini mencapai Rp 8.991 triliun pada Juni 2025.

Jika ditelisik secara rinci, pertumbuhan DPK tertinggi berasal dari instrumen giro yang tumbuh hingga 8,8% YoY. Namun, kontribusinya masih yang terkecil dibandingkan instrumen lainnya seperti tabungan dan simpanan berjangka.

Adapun, simpanan berjangka memiliki kontribusi yang besar dari DPK mencapai Rp 3.233 triliun. Namun, pertumbuhannya menjadi yang paling kecil yaitu hanya sekitar 4,2% YoY.

Baca Juga: Amar Bank Belum Berencana Pangkas Bunga Deposito

Selain itu, instrumen tabungan memiliki kontribusi terbesar kedua di DPK dengan nilai Rp 2.952 triliun. Di mana, pertumbuhannya sekitar 7,1% YoY.

Dari sisi valuta, pertumbuhan dan kontribusi terbesar terjadi untuk DPK dengan valuta rupiah. Pertumbuhan DPK rupiah mencapai 7,4% YoY menjadi Rp 7.635 triliun.

Sementara itu, DPK untuk valuta asing hanya tumbuh mini sekitar 1,8% YoY. Nilainya pun juga tergolong kecil karena hanya sekitar Rp 1.355 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×