Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) menargetkan bisa mendapatkan premi dari bisnis bancassurance sekitar Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,4 triliun pada tahun 2025.
Consumer Funding & Wealth Business Head Bank Danamon Ivan Jaya optimistis, target itu bisa tercapai pada tahun ini. Ivan bilang, optimisme itu didorong dari masih tingginya tren pembelian asuransi yang dilakukan nasabah Danamon melalui kanal bancassurance.
"Pembelian asuransi lewat bancassurance masih tinggi. Sebab, nasabah sudah memiliki kepercayaan dan hubungan yang baik dengan bank," ujarnya saat ditemui, Senin (10/3).
Lebih lanjut, Ivan mengatakan nasabah Danamon memang lebih suka untuk datang ke bank membeli asuransi karena bisa mendapatkan penjelasan langsung secara lengkap terkait produk yang akan dibeli. Dia mengatakan nasabah akan mendapatkan penjelasan terkait tujuan finansial dan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Baca Juga: Pendapatan Premi Turun, BCA Life Genjot Asuransi Kesehatan dan Bancassurance
"Produk asuransi banyak. Kalau sudah punya asuransi kesehatan, tentunya tidak akan kami sajikan asuransi kesehatan, tetapi produk yang lain," ungkapnya.
Selain itu, Ivan juga berharap dengan adanya produk asuransi baru, Proteksi Prima Kritis Andalan (PPKA), yang bekerja sama dengan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) bisa memberikan kontribusi premi sekitar 15% pada tahun ini.
Pada tahun lalu, Ivan menerangkan, hampir 90% produk asuransi yang dibeli nasabah masih melalui bank, sisanya dibeli para nasabah lewat digital, seperti mobile banking.
Sementara itu, Ivan juga menjelaskan sejauh ini, hampir 99% produk asuransi yang dijual melalui kanal bancassurance Danamon merupakan produk tradisional. Dia mengatakan hal itu karena para nasabah Danamon lebih menginginkan produk asuransi yang memang memberikan kepastian.
"Ada juga produk unitlink, tetapi para nasabah kami belum banyak yang minat. Jadi, nasabah lebih banyak untuk menginginkan produk-produk yang sederhana, mudah dipahami, dan pasti," kata Ivan.
Sebagai informasi, data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pendapatan premi dari kanal bancassurance menjadi penyumbang terbesar pendapatan premi industri asuransi jiwa pada 2024. Pendapatan premi industri asuransi jiwa secara total mencapai Rp 185,39 triliun pada 2024.
Baca Juga: Danamon Permudah Pembelian Sukuk Tabungan ST014 Melalui D-Bank PRO
Secara rinci, pendapatan premi dari kanal bancassurance mencapai Rp 81,04 triliun pada 2024. Nilai itu meningkat 5,6%, jika dibandingkan pencapaian pada 2023 yang sebesar Rp 76,73 triliun. Adapun kanal bancassurance berkontribusi sebesar 43,71% terhadap total pendapatan premi industri pada 2024.
Selanjutnya: Revisi UU P2SK, DPR Pastikan Hanya Fokus pada Independensi Pengelolaan Anggaran LPS
Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Melonjak Rp 23.000 Hari Ini 12 Maret 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News