Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Brick, fintech penyedia API berbasis di Indonesia meraih pendanaan awal dari sejumlah investor. Namun perusahaan tidak menyebutkan berapa dana segar yang mereka peroleh.
CEO Brick Gavin Tan menyebut, perusahaan mendapat dana dari Better Tomorrow Ventures, Prasetia Dwidharma, 1982 Ventures, Antler dan Rally Cap Ventures.
"Kami juga mendapatkan dari angel investors seperti Shefali Roy (TrueLayer), Kunal Shah (Cred), Reynold Wijaya (Modalku), Quek Siu Rui (Carousell) dan pendiri Nium, Xfers, Aspire, BukuWarung, ZenRooms, dan CareemPay," kata Gavin dalam keterangan resmi, Rabu (17/3).
Rencananya, dana tersebut digunakan untuk menjangkau pasar di Asia Tenggara sekaligus meningkatkan skala platform. Akhir tahun ini, Brick juga akan meluncurkan API baru untuk perusahaan telekomunikasi, dompet seluler, platform e-commerce, inisiasi pembayaran, dan produk keuangan inovatif lainnya.
Hal ini seiring dengan perkembangan aplikasi fintech di Asia Tenggara. Dari situ kebutuhan semakin besar akan infrastruktur keuangan modern yang dapat dimanfaatkan oleh pengembang untuk membangun pengalaman fintech modern.
Baca Juga: Perluas jaringan, Cashlez sasar pasar tradisional di Jawa
"Banyak dari aplikasi fintech yang kita lihat di pasaran saat ini dibangun di atas infrastruktur lama yang justru meningkatkan kompleksitas dan biaya implementasi," lanjutnya.
Sementara itu, Mitra Umum di Better Tomorrow Ventures Sheel Mohnot mengatakan telah melihat secara langsung inovasi fintech yang diaktifkan melalui API keuangan. Dengan begitu, ia mendukung Brick sebagai investasi pertama perusahaan di Asia Tenggara.
“Kami masih dalam tahap awal inovasi fintech di Asia Tenggara dan tidak dapat eksis tanpa infrastruktur data yang baik. Perusahaan teknologi di Asia Tenggara masih belum memiliki akses yang mudah ke API keuangan," terangnya.
Diketahui, Brick membangun API fintech untuk perusahaan teknologi di mana penggunanya dapat menghubungkan akun keuangan mereka ke aplikasi dan mengakses berbagai layanan keuangan.
Brick kompatibel dengan lebih dari 90% rekening bank di Indonesia. Saat ini perusahaan telah bekerja dengan lebih dari 250 pengembang, 35 perusahaan teknologi, dan klien perusahaan fintech di Indonesia.
Selanjutnya: Transaksi open banking lewat API di perbankan semakin tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News