Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Dana Pensiun BCA (DPBCA) menargetkan hasil investasi yang konservatif tapi kompetitif, disesuaikan dengan kondisi pasar keuangan dan dinamika suku bunga pada tahun 2025.
Direktur Utama Dana Pensiun BCA (DPBCA) Budi Sutrisno menyebutkan, tingkat return yang diharapkan pada tahun 2025 berada di kisaran 6%-8%. Return akan menyesuaikan dengan komposisi portofolio yang difokuskan pada aset-aset pendapatan tetap dan instrumen berbasis risiko rendah hingga menengah.
“Angka ini mempertimbangkan volatilitas pasar serta tingkat inflasi yang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya,” kata Budi kepada Kontan.co.id, Senin (6/1).
Selain itu, Budi menuturkan bahwa pihaknya mengambil pendekatan secara hati-hati. Meski ada potensi penurunan suku bunga yang dapat meningkatkan valuasi aset, volatilitas pasar akibat pelemahan rupiah dan dinamika global tetap menjadi tantangan.
Baca Juga: Korban PHK Melonjak
Lebih jauh lagi, Budi mengatakan, investasi Dana Pensiun BCA pada tahun 2025 akan difokuskan pada diversifikasi aset yang menjaga keseimbangan antara risiko dan imbal hasil, sesuai regulasi OJK untuk dana pensiun.
Ancar-ancar investasi dana pensiun antara lain surat utang negara (SUN) dengan porsi minimal 30% dari total investasi, mempertahankan portofolio yang lebih defensif di tengah ketidakpastian ekonomi. Kemudian, deposito dan instrumen pasar uang, dengan porsi minimal 10% alokasi untuk menjaga likuiditas di tengah volatilitas.
Selanjutnya, instrumen obligasi korporasi karena memiliki peningkatan selektif untuk mengejar yield yang lebih tinggi, tetapi dengan fokus pada emiten yang memiliki peringkat (rating) tinggi.
Selain itu, instrumen investasi saham, dan reksadana dengan porsi masing-masing sekitar 5%-10%, dengan strategi memilih sektor yang berpotensi tumbuh di tengah pelemahan rupiah, seperti komoditas atau energi terbarukan.
Baca Juga: Dana Kelolaan BPJS Ketenagakerjaan Rp 786,5 Triliun Hingga November 2024
Sementara itu, Budi menyebutkan, untuk strategi yang dilakukan guna meningkatkan investasi Dana Pensiun BCA yakni, dengan mengoptimalisasi diversifikasi portofolio dengan cara menyeimbangkan alokasi antara obligasi, deposito, dan saham untuk mengelola risiko secara efektif.
“Kami juga melakukan manajemen durasi pada obligasi, yaitu memperpanjang durasi jika penurunan suku bunga terus berlanjut, untuk mengunci yield yang lebih tinggi di masa depan, dan berinvestasi di instrumen berbasis pendapatan tetap ketika suku bunga tinggi, sebelum potensi penurunan lebih lanjut,” jelas Budi.
Tak hanya itu, Budi bilang, strategi lainnya yang akan dilakukan Dana Pensiun BCA yakni, fokus pada emiten obligasi dengan kualitas kredit tinggi untuk menjaga stabilitas dan memitigasi risiko default.
“Kami juga akan melakukan pemantauan makroekonomi dengan memperhatikan kebijakan moneter dan fiskal, serta sentimen global yang mempengaruhi nilai tukar dan aliran dana asing,” kata dia.
Selanjutnya: DPR Minta Pemerintah Segera Terbitkan Keppres Biaya Haji 2025
Menarik Dibaca: 5 Minuman untuk Daya Tahan Tubuh Lebih Kuat, Biar Tidak Gampang Sakit!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News