kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Deposito diperluas, kredit bakal tembus 17%


Rabu, 29 April 2015 / 16:01 WIB
Deposito diperluas, kredit bakal tembus 17%
ILUSTRASI. DNET gadai saham kepemilikan, salah satunya di Indomarco pengelola Indomaret. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Rencana aturan perluasan definisi simpanan akan membuka ruang peningkatan pertumbuhan kredit. Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), mengatakan, pihaknya optimis perbankan akan mencapai target kredit pada akhir tahun 2015, meskipun penyerapan kredit kuartal I cenderung lambat.

“Kredit akan mencapai 15%-17% pada tahun ini,” kata Perry, Rabu (29/4). Artinya, kredit akan mencapai Rp 4.261 triliun-Rp 4.336 triliun pada akhir tahun ini, dari perhitungan realisasi sebesar Rp 3.706 triliun. Sedangkan, realisasi kredit bank mencapai Rp 3.698 triliun per Februari 2015 dengan pertumbuhan 12% dari posisi Rp 3.293 triliun per Februari 2014.

Perry bilang, selain rencana kebijakan perluasan definisi deposito, faktor pemicu pertumbuhan kredit lainnya adalah kondisi likuiditas bank yang sudah mulai berlebih dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 15,2% atau mencapai Rp 4.151 triliun. “Untuk kuartal II dan seterusnya pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi sehingga permintaan kredit naik,” tambahnya.

Nah, peningkatan pertumbuhan ekonomi itu karena pemerintah mulai melakukan belanja modal dan implementasi proyeks infrastruktur, sehingga akan banyak kredit mengalir ke modal kerja dan investasi, serta dorongan penyaluran kredit ke usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). “Pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,4%-5,8% pada tahun ini,” ucap Perry.

Rico Rizal Budidarmo, Direktur Keuangan Bank Negara Indonesia (BNI), mengklaim, pihaknya optimis kredit akan mencapai 16% pada akhir tahun ini, meskipun realisasi kredit hanya tumbuh 9% pada kuartal I/2015. “Kami memproyeksikan permintaan kredit akan tinggi di semester II/2015,” ucap Rico.

Kunardy Lie, Chief Country Officer (CCO) Deutsche Bank Indonesia, mengaku, perusahaan masih akan mengalami perlambatan kredit pada beberapa sektor. Namun, sektor yang masih akan tumbuh adalah consumer goods, infrastruktur dan agri bisnis. “Kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan membaik tahun depan, jadi kredit akan bagus tahun mendatang,” ucapnya.

Adapun Deutsche Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit sebesar 10%-14% untuk tahun ini. Sedangkan, realisasi kredit sebesar Rp 8,31 triliun per Februari 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×