kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di sisa tahun 2019, penerbitkan obligasi multifinance meredup


Senin, 23 Desember 2019 / 22:20 WIB
Di sisa tahun 2019, penerbitkan obligasi multifinance meredup
ILUSTRASI. Kantor PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) di Setiabudi Atrium, Jakarta (25/3). KONTAN/Daniel Prabowo/25/03/2008


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang di industri multifinance mulai meredup di sisa tahun ini. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai Oktober 2019, penerbitan surat utang multifinance turun 11,05% menjadi Rp 67,89 triliun.

Kepala Divisi Pemeringkatan Lembaga Keuangan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Hendro Utomo menjelaskan, meredupnya penerbitan surat utang tersebut karena multifinance sudah gencar menerbitkannya sudah sejak awal tahun.

“Biasanya, multifinance banyak menerbitkan surat utang di kuartal II pada kuartal selanjutnya cenderung lebih rendah sampai akhir Desember,” kata Hendro, pekan lalu.

Memang trennya naik ketika bulan Maret hingga April. Pada waktu itu, perusahaan pembiayaan juga mempunyai obligasi jatuh tempo yang mesti dibayarkan. Ketika sudah dilunasi mereka kembali menerbitkan obligasi sebagai sumber pendanaan di bulan berikutnya.

Baca Juga: Pengamat: Punya bonus demografi, Korea incar pasar asuransi Indonesia

Jika multifinance menerbitkan di akhir tahun berarti untuk memenuhi kebutuhan bisnis tahun depan, misalnya untuk ekspansi. Pertimbangan mereka menerbitkan surat utang adalah tingkat bunga perbankan, obligasi serta kondisi pasar pembiayaan.

Ada sejumlah multifinance menerbitkan obligasi mendekati akhir tahun, seperti PT Mandala Multifinance Tbk dan PT Bussan Auto Finance. Mandala Multifinance menerbitkan obligasi senilai Rp 135 miliar yang merupakan bagian obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap IV Tahun 2019.

Sekretaris Perusahaan PT Mandala Multi Finance (Mandala Finance) Mahrus menjelaskan, dana penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk modal kerja perusahaan, khususnya pembiayaan kendaraan roda dua.

“Rencana tahun depan, kami akan menerbitkan obligasi lagi tapi masih dalam pembahasan dan melihat perkembangan pasar,” ungkapnya.

Baca Juga: Tak hanya bank, Korea membidik bisnis industri keuangan non-bank Indonesia

Tahun depan, perusahaan juga memasang target konservatif. Dengan kondisi ekonomi yang cenderung stagnan, Mandala Finance menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 5,2 triliun atau sama dengan tahun ini.

Sementara itu, Bussan Auto Finance menerbitkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun yang merupakan bagian dari Obligasi III Bussan Auto Finance Tahun 2019. Obligasi ini mempunyai dua seri yakni Seri A senilai Rp 300 miliar dengan bunga 6,95% per tahun, sedangkan Seri B Rp 1,2 triliun dengan tingkat bunga 8,20% per tahun.

Presiden Direktur Bussan Auto Finance Lynn Ramli menyatakan dana yang diperoleh dari penerbitan surat utang tersebut seluruhnya digunakan untuk produk-produk pembiayaan di perusahaan.

Alasan penerbitan surat utang itu sendiri karena merupakan bagian dari strategi bisnis pembiayaan perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×