Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) ambles cukup dalam di awal pekan ini. Penurunan ini terjadi kala BSI diisukan bakal lepas dari induk usahanya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan akan langsung di bawah naungan BPI Danantara.
Memang, saham-saham perbankan kompak merosot pasca libur panjang ini. Hanya saja, BRIS ambles cukup dalam dibandingkan saham bank-bank lain, yakni mencapai 7% dan kini berada di level Rp 2.790 per saham.
Jika dilihat lebih rinci, penurunan saham BRIS tersebut dipicu oleh investor asing yang tercatat melakukan aksi jual bersih mencapai Rp 7,61 miliar. Aana, aksi jual asing tercatat Rp 58,9 miliar dan aksi beli sebanyak Rp 51,3 miliar.
Meski demikian, jika dilihat sejak awal tahun, harga saham BRIS masih tercatat menguat. Harga saham bank syariah terbesar di Indonesia ini telah naik 2,2% sejak awal tahun.
Baca Juga: IHSG Melorot 1,54% ke 7.065 pada Senin (2/6), BRIS, BBRI, BBTN Jadi Top Losers LQ45
Seperti diketahui, saat ini BSI tengah dikabarkan akan berubah kepemilikan. Saham BSI yang dimiliki bank-bank BUMN seperti Bank Mandiri, BNI, dan BRI akan beli oleh BPI Danantara secara keseluruhan.
Jika mengacu pada laporan bulanan registrasi pemegang efek per 30 April 2025, Bank Mandiri merupakan pemegang saham pengendali BSI dengan kepemilikan 23,74 miliar saham atau setara 51,47% saham BSI. Sementara BNI memegang 23,24% saham dan BRI juga memiliki 15,38% saham BSI.
Sementara itu, para analis sejatinya melihat lepasnya BSI dengan bank-bank BUMN tersebut memiliki dampak positif. Analis RHB Sekuritas Indonesia Andrey Wijaya berpandangan jika BSI benar-benar dilepas dari bank-bank tersebut akan lebih positif.
Dalam hal ini, keputusan strategis seperti aksi korporasi BSI bisa lebih cepat karena persetujuannya lebih pendek. Sebelumnya, aksi korporasi yang terkait dengan BSI tentunya perlu mendapat persetujuan dari Bank Mandiri sebagai pengendali.
“Negatifnya sinergi ke induk perusahaan seperti Bank Mandiri, BNI, dan BRI menjadi jauh,” ujar Andrey.
Sependapat, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila melihat BSI bisa fokus ke penetrasi kepada sistem pengembangan syariah yang masih rendah. Ditambah, jika ada dukungan dari Danantara juga untuk optimalisasi dana.
“Maka bisa ada bantuan perbaikan struktur modal juga,” ujar Indy.
Baca Juga: Danantara Diisukan Bakal Akuisisi Saham Bank Syariah Indonesia (BRIS) dari Bank BUMN
Selanjutnya: Bantuan Pangan Beras 10 Kg Kembali Disalurkan Juni-Juli 2025
Menarik Dibaca: Hujan di Tangerang, Simak Prakiraan Cuaca Besok (3/6) di Banten
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News