Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Usai klarifikasi dari pihak direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), kali ini manajemen dari PT Bank Muamalat Tbk juga ikut bersuara terkait dengan kabar akuisisi yang menyeret namanya dan UUS BTN tersebut.
Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji menegaskan, segala bentuk ketertarikan para pihak investor yang ingin mengakuisisi saham kepemilikan dari Bank Muamalat, sepenuhnya merupakan wewenang dari Pemegang Saham Pengendali (PSP).
"Terkait dengan pemberitaan tersebut dapat kami sampaikan bahwa hal ini sepenuhnya merupakan ranah/kewenangan dari Badan Pelaksana Keuangan Haji (BPKH) selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Muamalat. Kami tentunya akan mengikuti arahan dan strategi dari PSP," kata Hayunaji kepada Kontan, Jumat (10/11).
Baca Juga: UUS BTN Dikabarkan akan Akuisisi Saham Bank Muamalat, Ini Kata Direksi BTN
Saat ini BPKH tercatat memegang 82,65% saham Bank Muamalat. BPKH sendiri memang telah berencana untuk mengurangi kepemilikan sahamnya dari Bank Muamalat. Nah, salah satu upayanya adalah dengan mencari investor baru.
Satu nama bank yang baru-baru ini disebut adalah adanya ketertarikan dari BTN untuk mengakusisi saham Bank Muamalat dan kemudian nantinya akan bergabung dengan BTN Syariah usai rampungnya proses Spin off sebagaimana untuk memenuhi ketentuan dari regulator.
Sebelumnya Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan kepada Kontan, pihaknya tengah fokus untuk melakukan perbaikan, hingga nantinya saat dilakukannya Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Muamalat siap untuk menerima investor.
Baca Juga: Terkait Spin Off UUS, BTN: Beberapa Bank Sudah Dalam Kajian untuk Bisa Diakuisisi
"Ini menjadi kesempatan buat kita agar setelah lakukan perbaikan, maka investor (yang baru) akan bsia masuk lagi," kata Indra belum lama ini.
Indra sendiri mengatakan sebelumnya dimana Bank Muamalat ditargetkan untuk dapat melakukan listing paling cepat pada November 2023 ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News