kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ditopang KPR, BRI Syariah raup pembiayaan konsumer Rp 627 miliar di semester I-2018


Kamis, 12 Juli 2018 / 20:02 WIB
Ditopang KPR, BRI Syariah raup pembiayaan konsumer Rp 627 miliar di semester I-2018
ILUSTRASI. Manajemen PT Bank BRI Syariah Tbk


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pembiayaan konsumer bank syariah ungguli sektor pembiayaan investasi dan modal kerja pada paruh pertama 2018. 

Data OJK per April 2018 menyebutkan, pembiyaan konsumer tumbuh 16,38% year on year (yoy) menjadi Rp 123,17 triliun, investasi tumbuh 9,9% yoy menjadi Rp 67 triliun, dan modal kerja tumbuh 14,13% yoy menjadi Rp 97,56 triliun.

Salah satu bank yang mampu mencetak pembiayaan konsumernya cukup menggembirakan adalah PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah). Sepanjang Januari-Juni 2018, BRI Syariah mampu membukukan pembiayaan sektor konsumer Rp 627 miliar. 

Sebagai gambaran, pada akhir tahun lalu, portofolio pembiayaan konsumer BRI Syariah Rp 1,61 triliun. 

"Pembiayaan KPR merupakan faktor utama pertumbuhan pembiayaan konsumer jika dibandingkan posisi 31 Des 2017. Selain itu pembiayaan kepada pensiunan PNS yang pembayaran pensiunannya melalui PT Taspen juga turut memberikan kontribusi pertumbuhan sekitar Rp 112 miliar jika dibandingkan akhir tahun lalu," ujar Coporate Secretary BRI Syariah, Indri Tri Handayani kepada Kontan.co.id Kamis (12/7).

Meski melesat, Indri mengaku tingkat pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) segmen konsumer per 30 Juni 2018 relatif masih terkendali. 

Selain itu, kata Indri untuk beberapa produk konsumer, BRI Syariah juga sudah bekerjasama dengan perusahaan penjaminan untuk menjamin pembiayaan konsumer tersebut. Dengan demikian, BRIS mengharapkan NPF konsumer bisa dapat lebih ditekan lagi. Sayangnya Indri tidak merinci posisi NPF BRI Syariah saat ini.

Hingga akhir tahun,manajemen mengharapkan pembiayaan konsumer tumbuh sebesar Rp 1,6 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu. "Kami optimistis dapat mencapai target yang ditetapkan tersebut, antara lain dengan diberlakukannya ketentuan KPR terkait kelonggaran FTV dan uang muka oleh Bank Indonesia pada 1 Agustus 2018 mendatang," tutur Indri.

Asal tahu saja, dalam laporan keuangan BRI Syariah pada Mei 2018, bank menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 20,4 triliun tumbuh 11,41% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×