Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Penyerapan dana pihak ketiga (DPK) valuta asing (valas) masih lambat di akhir tahun ini karena permintaan kredit valas yang tersendat. Berdasarkan data uang beredar oleh Bank Indonesia (BI) yang terbit 30 Desember 2016, DPK valas turun 2,42% menjadi Rp 685,6 triliun per November 2016 dibandingkan posisi Rp 702,3 triliun per November 2015.
BI melaporkan hanya simpanan valas jenis giro dan deposito yang mengalami penurunan. Misalnya, giro valas turun 5,22% menjadi Rp 290,1 triliun per November 2016 dibandingkan posisi Rp 306,5 triliun per November 2015. Dan deposito valas turun 3,61% menjadi Rp 267,5 triliun per November 2016 dibandingkan Rp 277,1 triliun per November 2015.
Sedangkan tabungan valas tercatat masih naik. BI mencatat tabungan valas tumbuh sebesar 8,47% menjadi Rp 128,0 triliun per November 2016 dibandingkan posisi Rp 118,8 triliun per November 2015.
Adapu, DPK rupiah tumbuh 11,16% menjadi Rp 3.942,3 triliun per November 2016 dibandingkan posisi Rp 3.546,0 triliun per November 2015. DPK rupiah tersebut terdiri dari giro rupiah sebesar Rp 758,8 triliun, tabungan rupiah sebesar Rp 1.348,1 triliun, dan deposito rupiah senilai Rp 1.835,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News