kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

DPLK BNI tak terpengaruh penguatan IHSG


Selasa, 18 Maret 2014 / 17:36 WIB
DPLK BNI tak terpengaruh penguatan IHSG
ILUSTRASI. Manfaat buah gandaria untuk kesehatan.


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kinerja IHSG yang terus membaik sejak awal tahun ini ternyata tidak dirasakan keuntungannya oleh peserta Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPLK) BNI. Hal ini tidak terlepas dari minimnya portofolio peserta DPLK BNI di bursa saham.

Manajer DPLK BNI Sudjatmoko bilang, pengaruh kenaikan IHSG memang tidak signifikan terhadapat dana kelolaan investasi DPLK BNI.

Hal tersebut disebabkan karena dana kelolaan banyak ditempatkan di fix income seperti obligasi dan deposito. Bahkan, meski masuk ke dalam pasar modal pun itu ditempatkan di dalam reksadana saham.

Manajer Investasi DPLK BNI, Edwin menambahkan, memang sebagian besar dana kelolaan ditempatkan di deposito sebesar 64,5% dan obligasi 34,8%. Sedangkan sisanya ditempatkan di reksadana saham sebesar 0,8%.

Menurut Edwin, penempatan portofolio investasi tersebut memang disesuaikan dengan pilihan peserta. "Dana kelolaan DPLK BNI sebagain besar memang ditempatkan di deposito, mungkin karena sebagai peserta masih konservatif," ujarnya.

Mengenai kemungkinan adanya perubahan portofolio melihat kondisi indeks saham yang bagus, Edwin bilang kemungkinan tersebut bisa saja terjadi. Akan tetapi semua tergantung pada peserta DPLK sendiri.

"Ada peserta yang mengubah portofolionya, tapi sebagian besar belum (mengubah portofolionya). Karena kebanyakan peserta berasal dari perusahaan BUMN yang dalam portofolio investasi masih konservatif,"ujar Edwin.

Padahal, berdasarkan data DPLK BNI, imbal hasil dari instrumen reksadana saham mencatatkan kenaikan yang cukup tinggi.

Tercatat, hingga Februari 2014, imbal hasil instrumen investasi di reksadana per anum (dalam periode satu tahun) mencapi 37,08%. Sedangkan imbal hasil dari obligasi hanya mencapai 9,33% dan imbal hasil deposito hanya mencapai 9,8%.

DPLK BNI sendiri hingga Februari 2014 mempunya dana kelolaan mencapai Rp 8,6 triliun atau naik sebesar 2,38% dari Desember 2013 yang sebesar Rp 8,4 triliun.

Untuk target tahun ini, diharapkan dana kelolaan DPLK BNI bisa naik sebesar Rp 2 triliun dibandingkan dengan tahun lalu.

Total nasabah DPLK BNI hingga Februari mencapai 661.067 peserta dengan harapan pada tahun ini peserta DPLK BNI bisa meningkat sebanyak 60.000 peserta. 

Untuk bisa mencapai target tersebut, Edwin bilang perusahaannya tetap fokus pada peserta kelompok yang berasal dari perusahaan. Selain itu, DPLK BNI juga mengicar peserta individu melalui cabang BNI di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×