kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

DPLK Muamalat genjot program pesangon


Rabu, 12 Maret 2014 / 17:15 WIB
DPLK Muamalat genjot program pesangon
ILUSTRASI. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, BCA telah berhasil membukukan booking baru KPR sebesar Rp 27,9 triliun.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Demi merangkul lebih banyak peserta korporat, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bank Muamalat bakal menggenjot produk barunya, yaitu Program Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon (PPUKP). Selama ini, anak usaha PT Bank Muamalat Indonesia Tbk tersebut masih terkonsentrasi dengan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).

SS Setiawan, Pelaksana Tugas Pengurus DPLK Bank Muamalat mengatakan, dari sisi dana kelolaan yang sebesar Rp 569 miliar hingga akhir tahun lalu, sebanyak 60% berasal dari peserta korporasi, sisanya 40% diperoleh dari peserta individu.

“Namun, dari sisi kepesertaan, peserta individu masih mendominasi sebanyak 72%. Peserta korporasi sendiri baru 28%. Makanya, kami ingin terus meningkatkan jumlah peserta korporasi,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (12/3).

DPLK Bank Muamalat mengincar penambahan 38.000 – 40.000 peserta baru atawa menjadi 150.000 peserta hingga akhir tahun nanti. Diharapkan, 20% dari total peserta nantinya akan mengikuti program kompensasi pesangon tersebut.

Ini sekaligus untuk menyiasati program pensiun wajib yang akan diusung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Kesejahteraan (BPJS) Ketenagakerjaan. Program wajib pemerintah itu dikhawatirkan akan membuat masyarakat berpikir dua kali untuk ikut serta di DPLK swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×