Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja anak usaha perbankan milik bank besar sampai dengan kuartal pertama 2020 masih positif. Salah satunya PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) dan PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS).
BRI Agro tercatat berhasil mencetak peningkatan aset sebesar 15,77% secara year on year (yoy) dari Rp 22,97 triliun di kuartal I 2019 menjadi Rp 26,6 triliun di kuartal I 2020. Hal tersebut salah satunya ditopang oleh kenaikan kredit sebesar 15,47% yoy menjadi Rp 18,91 triliun.
Baca Juga: Buka rekening tabungan BRI bisa online lewat BRImo, begini caranya
Meski begitu, laba bersih BRI Agro tercatat mengalami penurunan drastis dari Rp 61,1 miliar per Maret 2019 menjadi Rp 16,7 miliar saja atau menyusut 72,66% secara yoy. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh menurunnya laba operasional sebesar 72,95% yoy menjadi Rp 21,17 miliar.
Penyusutan di sisi laba operasional ini diakibatkan naiknya beban operasional selain bunga bersih sebanyak 105,35% yoy dari Rp 81,96 miliar menjadi Rp 168,32 miliar di kuartal I 2020.
Melihat penurunan tersebut, wajar kalau rasio kecukupan modal BRI Agro menurun dari 28,05% di kuartal I 2019 menjadi 22,39% per Maret 2020.
Meski begitu, Sekretaris Perusahaan BRI Agro Hirawan Nur mengatakan posisi CAR masih sejalan dengan target perseroan yakni di atas 20%. Dus, dalam waktu dekat pihaknya belum akan mendapatkan tambahan modal dari induk.
Baca Juga: BNI Syariah berkontribusi 5,88% dari total aset BNI di kuartal I 2020
"Situasi pasar dan modal saat ini kurang kondusif akibat pandemi Covid-19. Maka untuk tahun ini penambahan modal belum menjadi pilihan kami," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (28/5).
Jauh berbeda, BRI syariah pada kuartal I 2020 justru mencetak laba bersih tumbuh 150% secara year on year (yoy). Mengutip laporan keuangan BRIS yang diterbitkan pada Senin (4/5), perseroan tercatat mengantongi laba bersih senilai Rp 75,15 miliar pada kuartal I 2020. Sedangkan di periode yang sama tahun sebelumnya hanya berhasil membungkus keuntungan senilai Rp 30,05 miliar.
Pertumbuhan tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan setelah distribusi bagi hasil 43,19% menjadi Rp 690,04 miliar dari Rp 481,9 miliar pada triwulan pertama tahun 2019.
Baca Juga: Debitur Bersyukur Ada Relaksasi KUR
Pembiayaan BRI Syariah mencapai Rp 28,52 triliun atau tumbuh 26,1 % dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 22,6 triliun.
Rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) bank syariah ini menurun. Secara gross turun jadi 5% dari 5,68% pada kuartal I 2019, dan secara net turun dari 4,35% jadi 2,95%.
Sementara itu, bila ditotal dari segi aset. BRI Agro dan BRI Syariah per kuartal I 2020 sudah memiliki aset sebanyak Rp 68,97 triliun. Jumlah tersebut setidaknya telah berhasil berkontribusi sekitar 5,07% dari total aset konsolidasi BRI yang mencapai Rp 1.358,97 triliun per akhir Maret 2020.
Baca Juga: BI optimistis cadangan devisa bulan Mei 2020 akan kembali membesar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News